GELORA.CO -Staf Khusus Presiden Grace Natalie menantang Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat untuk berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini untuk membuktikan jika progres pengerjaan di Ibu Kota baru itu berlangsung baik dan cermat.
"Silakan Pak Djarot datang sendiri ke IKN. Kalau hanya melihat dari jauh, sangat mungkin tidak akurat. Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati, bisa kepleset," kata Grace dalam keterangannya, Jumat (12/7).
"Proses pengerjaan IKN dikerjakan dengan perhitungan yang cermat. Tidak ada upaya pemaksaan sama sekali. Seluruh prosedur dilalui, tidak ada yang dilewati," sambungnya.
Selain itu, persiapan untuk perayaan upacara 17 Agustus 2024 pun sedang dalam penyelesaian. Seperti penyediaan air minum, listrik dan akses jalan menuju tempat lokasi upacara.
"Untuk peringatan HUT RI, semua sudah mendekati siap. Termasuk infrastruktur dasar seperti air minum, kelistrikan, dan akses jalan. IKN adalah wajah Indonesia," ujar Grace.
Grace memastikan, tempat upacara HUT ke-79 RI di IKN akan dibuat sebaik mungkin. Sebab, berbagai tamu undangan juga akan datang dalam acara tersebut.
"Pasti dibuat sebagus mungkin, sesempurna mungkin. Pemerintah tidak akan mempertaruhkan wajah Indonesia," tegas Grace.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat sebelumnya merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak jadi berkantor ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada bulan ini. Djarot menyatakan jika memang belum siap, sebaiknya memang tak dipaksakan.
Ia menyebut, infrastruktur di Ibu Kota baru disana belum siap untuk menampung aktivitas perkantoran.
"Jadi, ya saran saya sih benar jangan dipaksakan, makanya diawal jangan terlalu pede gitu loh. Kan sebelumnya kan menyampaikan sudah sangat siap gitu, ya, ternyata belum juga," ucap Djarot di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
Ia menyampaikan, memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN memang tak mudah. Ia juga menyarankan tidak memaksakan menggelar upacara HUT ke-79 RI di IKN.
"Menurut saya pribadi melihat memang tidak mudah untuk memindahkan ibu kota dan jangan terlampau dipaksakan. Sangat tidak mudah, termasuk progresnya, termasuk juga untuk upacara 17 Agustus ya," pungkas Djarot.
Sumber: RMOL