Dua Oknum Guru Ponpes di Agam Sumbar Cabuli 40 Santri Sejak 2022, Beri Ancaman Tidak akan Naik Kelas

Dua Oknum Guru Ponpes di Agam Sumbar Cabuli 40 Santri Sejak 2022, Beri Ancaman Tidak akan Naik Kelas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Dua oknum guru pondok pesantren (ponpes) di Agam mencabuli 40 santri atau siswa laki-laki sejak tahun 2022. 

Hal ini terungkap oleh Kepolisian Resor Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).  

Pihaknya menangkap dua orang oknum guru di salah satu ponpes di Kabupaten Agam yang terbukti melakukan tindak pidana mencabuli 40 santri. 

"Pelaku RA (29) dan AA (23) ditangkap setelah adanya laporan dari keluarga korban ke Polresta Bukittinggi dengan LP Nomor: 80 VII/2024. 

Keduanya ternyata telah menjalankan aksinya sejak 2022," kata Kepala Polresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, Jumat (26/7/2024). 

Yessi menyebut pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus ini setelah melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Canduang itu sejak awal Juli. 

"Setelah laporan di awal Juli, kami amankan RA dan meminta keterangan santri lainnya yang ternyata ada satu lagi pelaku yang juga seorang pendidik di pesantren yang sama," ujar dia. 

Adapun jumlah korban sementara dari pelaku RA adalah sebanyak 30 orang. Sedangkan, AA memiliki korban 10 orang. Sebagian besar adalah pelajar setingkat SLTP. 

 "Modusnya pelaku meminta para korban datang untuk dipijat kemudian diancam tidak naik kelas. Beberapa korban ada yang sampai disodomi," terangnya. 

Yessi menegaskan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dengan kemungkinan adanya penambahan jumlah korban. 

Dalam pengungkapan kasus ini, diketahui kedua pelaku mengaku pernah melakukan aksi hubungan sesama jenis. Keduanya dijerat dengan pasal perlindungan anak Pasal 83 Ayat 2 junto 76 Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

 "Karena kedua pelaku adalah seorang pendidik, hukuman mereka ditambah sepertiga dari jumlah masa tahanan," pungkasnya


Sumber: tvOne 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita