BREAKING NEWS: Balon Sampah Korut Mendarat di Kantor Presiden Korsel, Ketegangan 2 Korea Berlanjut

BREAKING NEWS: Balon Sampah Korut Mendarat di Kantor Presiden Korsel, Ketegangan 2 Korea Berlanjut

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Sebuah balon pembawa sampah yang dikirim oleh Korea Utara (Korut) mendarat di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan pada Rabu (24/7/2024) hari ini.

Demikian kata Dinas Keamanan Presiden (PSS) sebagaimana dikutip dari Yonhap.

PSS mengatakan pihaknya menemukan sampah berjatuhan di halaman kompleks kepresidenan saat memantau gelombang terbaru balon yang diterbangkan oleh Korea Utara pada hari sebelumnya.

Korea Utara telah mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan sejak bulan Mei sebagai protes terhadap selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis di Korea Selatan melalui perbatasan.


"Penyelidikan oleh tim tanggap kimia, biologi, dan radiologi menunjukkan benda-benda itu tidak menimbulkan bahaya atau kontaminasi, jadi benda-benda itu diambil," kata PSS.

"Kami terus memantau dengan bekerja sama dengan Kepala Staf Gabungan."



Kantor kepresidenan mengatakan lokasi pasti balon itu diawasi secara langsung melalui alat pengamatan sebelum dijatuhkan.

"Sulit untuk menanganinya di udara karena kami tidak tahu apa isi balon-balon itu," kata seorang pejabat kepresidenan.

"Tidak akan ada perubahan dalam kebijakan kami untuk mengumpulkan balon-balon itu setelah jatuh."


Militer menahan diri untuk tidak menembak jatuh balon-balon itu karena khawatir isinya dapat menyebar lebih jauh dan menyebabkan kerusakan lebih parah.

Balasan Korsel

Korea Selatan akan melanjutkan siaran musik K-Pop menggunakan pengeras suara sebagai tanggapan terhadap aksi Korea Utara yang mengirim balon berisi sampah melintasi perbatasan.

Ribuan balon-balon yang membawa kertas bekas dan lembaran plastik serta sampah mendarat di wilayah Korsel.

Korea Utara belum menanggapi pengumuman Seoul tentang siaran musik K-Pop.

Sebelumnya, Pyongyang menganggap siaran propaganda melalui pengeras suara sebagai aksi ajakan perang.

Bahkan, Korut dulu sempat mengancam akan meledakkan alat-alat pengeras suara.

Tindakan Seoul melanjutkan siaran musik K-Pop merupakan langkah pertama dalam enam tahun terakhir.

Mengapa Korea Utara mengirim ratusan balon udara membawa sampah?

Korea Utara mengirim ribuan balon berisi sampah melintasi perbatasan sejak bulan lalu.

Dan selama akhir pekan, Korea Utara melanjutkan aksi tersebut.

Aksi ini merupakan balasan terhadap tindakan para aktivis di Korea Selatan yang mengirimkan 10 balon berisi selebaran yang mengkritik rezim Korea Utara, Jumat lalu, menurut kantor berita AFP.

Militer Korea Selatan memastikan tidak ada bahan berbahaya yang ditemukan.

Apa isi propaganda Korsel melalui pengeras suara?

Militer Korsel telah memperingatkan masyarakat agar tidak menyentuh balon dan mewaspadai benda-benda yang menyertainya.

Masyarakat juga harus melaporkan setiap melihat balon-balon itu kepada polisi atau unit militer terdekat, tambah pihak militer.

Menyusul pelepasan balon terbaru oleh Korut, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan siaran 'propaganda' melalui pengeras suara di perbatasan akan dilanjutkan pada Minggu (16/06).

Kampanye melalui pengeras suara itu pertama kali dilakukan pada 2018.


Pada Kamis (06/06), sebuah kelompok aktivis di Korea Selatan mengatakan telah menerbangkan balon-balon ke Korea Utara.

Balon-balon itu membawa selebaran yang isinya mengkritik pemimpin Kim Jong Un.

Ada pula balon yang membawa uang dollar AS dan perangkat USB berisi tayangan video musik K-pop – yang dilarang di Korea Utara.

Pada Mei lalu, mereka mengklaim telah mengirimkan 20 balon.

Dalam beberapa tahun terakhir, siarannya memuat berita dari Korea dan luar negeri serta informasi tentang demokrasi dan kehidupan di Korea Selatan.

Militer Korea Selatan mengklaim siaran tersebut dapat didengar hingga 10km melintasi perbatasan pada siang hari dan hingga 24km pada malam hari.

Parlemen Seoul mengesahkan undang-undang pada Desember 2020 yang mengkriminalisasi peluncuran balon-balon udara berisi selebaran anti-Pyongyang.

Tindakan parlemen ini dikritik para pegiat kebebasan. Mereka menganggap undang-undang itu mengancam kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.


Sebaliknya, Korea Utara juga meluncurkan balon-balon ke arah selatan yang pesannya menyerang para pemimpin Seoul.

Dalam salah satu peluncurannya pada 2016, balon-balon tersebut dilaporkan membawa tisu toilet, puntung rokok, dan aneka sampah.

Polisi Seoul saat itu menggambarkannya sebagai “zat biokimia yang berbahaya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita