Biar IKN Ramai, Pak Basuki Minta Badan Usaha Otorita Bikin Kebun Binatang

Biar IKN Ramai, Pak Basuki Minta Badan Usaha Otorita Bikin Kebun Binatang

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Biar IKN Ramai, Basuki Minta Badan Usaha Otorita Bikin Kebun Binatang

GELORA.CO -
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, saat ini pemerintah sedang berupaya meramaikan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Salah satu upayanya, yaitu dengan membentuk Badan Usaha Milik Otorita IKN (BUMO) yang ditugas utamanya untuk menciptakan keramaian di IKN.

Selain menciptakan keramaian, badan usaha ini juga akan mendorong geliat perekonomian perekonomian di IKN. Nantinya, BUMO akan memanfaatkan lokasi-lokasi strategis untuk menjadikan tempat berusaha.

"Badan Usaha Milik Otorita itu kita fokuskan untuk melakukan kegiatan yang mendukung menciptakan keramaian [di] kota ini," kata Basuki saat konferensi pers di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (20/7).

BUMO mendapat kepercayaan untuk mengelola lini bisnis ritel tersebut. Beberapa fasilitas hiburan yang menunjang keramaian dan penggerak perekonomian di IKN, seperti Bioskop dan Kebun Binatang rencananya juga akan dibangun. 

"Misalnya bioskop, justru pemanfaatan infrastruktur yang sudah dibangun di gerai-gerai atau ruangan-ruangan yang di bawah kantor Kemenko di [Jalan] Sumbu Kebangsaan akan dimanfaatkan untuk retail dan itu dikelola oleh BUMO tadi. Termasuk kebun binatang itu ditugaskan nanti kepada BUMO supaya lebih jelas lagi," jelas Basuki.

Berikutnya pria yang akrab dipanggil Pak Bas ini mengatakan bahwa tata kelola manajemen pemerintahan di IKN yang baik dan cepat akan menjadi percontohan kota-kota lain. 

Dia mencontohkan menyoal perizinan investasi di IKN yang terus dikebut. Menurut catatan Basuki, sudah terdapat 14 perjanjian kerja sama dari total 45 kerja sama (sudah ground breaking) antara investor dan Badan Otorita IKN yang diminta agar segera pada minggu depan.  

"Kalau ada kunjungan-kunjungan ke sini itu ada groundbreaking lagi sekitar 5 dan harus segera perjanjian kerja sama. Kalau tidak [dengan perjajian kerja sama] tidak akan groundbreaking," 

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita