Balas Megawati, ICW Sebut Permintaan Bertemu Penyidik Rossa Purbo Bekti Berlebihan

Balas Megawati, ICW Sebut Permintaan Bertemu Penyidik Rossa Purbo Bekti Berlebihan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk bertemu penyidik KPK, Rossa Purbo Bekti, terlalu berlebihan dan tak berdasar. 

ICW menyebut, seharusnya Megawati memahami bahwa pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI yang menjerat Harun Masiku murni penegakkan hukum.
 
"Mestinya, sebagai tokoh publik, Megawati bisa memahami bahwa penanganan perkara Harun Masiku murni mengenai penegakan hukum, bukan atas dasar sentimen politik tertentu," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Kamis (11/7).
 
Hingga saat ini, lanjut Kurnia, ICW mendorong KPK agar berani membongkar tuntas praktik suap yang dilakukan oleh Harun kepada mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan. Upaya membongkar kejahatan ini tentu tak cukup sekadar menangkap Harun, melainkan juga mengusut siapa aktor pendana di balik uang ratusan juta rupiah dalam mengupayakan pergantian antarwaktu tersebut. 
 
"Kami yakin sepenuhnya bahwa Harun tak bekerja sendiri, namun ada aktor di balik layar yang mensponsorinya. Tak cukup itu, KPK juga harus mengusut oknum yang mengetahui keberadaan Harun namun mendiamkannya serta juga mendanai pelarian Harun selama ini," tegas Kurnia.
 
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya merespons pemeriksaan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK, pada Senin (10/6) lalu. Mulanya, Megawati menantang Hasto untuk berani menghadapi pemeriksaan di KPK.
 
"Saya bilang sama Hasto, lu berani datang nggak, To? Masa kalah sama aku, aku saja sudah sampai tiga kali (diperiksa polisi)," kata Megawati saat menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
 
Megawati kemudian bertanya kepada Hasto terkait siapa penyidik KPK yang memanggilnya. Hasto kemudian menjawab Rossa Purba Bekti.
 
"Ibu bilang yang manggil Hasto namanya Rossa. Tulis tuh (wartawan), berani nulis tuh gue angkat tangan sama wartawan, enak saja, memang siapa dia (Rossa)?," ucap Megawati.
 
Megawati juga menantang KPK untuk memeriksa dirinya. Ia menegaskan, apabila sampai dipanggil KPK, semua ahli hukum akan bersamanya.
 
"Nanti pasti kalau sudah kedengaran ini beritanya, sudah bla, bla, terus pasti gimana cara manggil Bu Mega, ya, gue panggil seluruh ahli hukum, mau ikut saya? Enak saja yang korupsi didiemin terus," tegas Megawati.
 
Megawati lantas menyoroti staf Hasto, Kusnadi yang juga diperiksa KPK. Bahkan, handphone hingga ATM milik Kusnadi juga turut disita KPK.
 
"Kusnadi itu sopo? Pangkate opo? Jangan ketawa, berani nggak kamu nulis (wartawan)? Saya tantang kamu wartawan pasti nggak berani nulis, apalagi redaksinya," ungkap Megawati.
 
Lebih lanjut, Megawati juga menantang Rossa untuk memanggilnya ke KPK.  Megawati menegaskan berani untuk menghadapi KPK. Sebab, ia menegaskan KPK bisa berdiri di era pemerintahannya sebagai Presiden RI.
 
"Gile, saya berani. Kalau umpamanya suruh datang, sini Rossa suruh datang hadapi aku," pungkasnya.
 
Sebagaimana diketahui, Hasto dan stafnya Kusnadi telah diperiksa KPK dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI yang menjerat buron yang juga mantan caleg PDIP Harun Masiku. KPK juga telah menyita HP dan buku catatan milik Hasto untuk mendalami kasus yang menjerat Harun Masiku.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita