GELORA.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumpulkan Kepala Dinas dan beberapa pegawai di Pemerintahan Kota Semarang pada Kamis (18/7/2024).
Mereka dikumpulkan usai KPK melakukan penggeledahan di Balai Kota Semarang.
Penggeledahan ini terkait kasus dugaan korupsi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang biasa dipanggil dengan Mbak Ita.
Melansir Tribun Jateng, terdapat tujuh orang Kepala Dinas Pemkot Semarang yang dikumpulkan KPK di Gedung Moch Ichsan Lantai 8, yakni:
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Heroe Soekendar,
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Diskominfo) Soenarto,
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Yudi Wibowo,
Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Irwansyah,
Kepala BKPP Joko Hartono,
Kepala Bappeda Budi Prakosa, dan
Kepala DPMPTSP yang juga Plt Kepala DLH Diyah Supartiningtias.
Selain Kepala Dinas, terlihat juga ada beberapa pegawai di Pemkot Semarang yang ikut dikumpulkan di Gedung Moch Ichsan Lantai 8 tersebut.
Sebelumnya KPK telah menggeledah sejumlah instansi di kompleks Balai Kota Semarang, terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Mbak Ita.
Sejumlah instansi tersebut di antaranya:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang,
Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Diskominfo), serta
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.
Penyidik KPK Masih Bekerja Kumpulkan Alat Bukti
KPK masih melakukan penyidikan terkait kasus gratifikasi hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang yang menyeret nama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita.
Seperti diketahui, sebelumnya tim penyidik KPK menggeledah sejumlah lokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah guna mengusut dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Adapun satu lokasi yang digeledah penyidik KPK yakni rumah pribadi Wali Kota Semarang, Mbak Ita.
"Sampai saat ini Tim satgas penyidikan masih melakukan proses penyidikan di Semarang berlangsung," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).
Kendati demikian Tessa belum membeberkan lebih detail mengenai temuan yang didapatkan penyidik dari penggeledahan di sejumlah lokasi tersebut.
Ia hanya mengatakan pihaknya bakal menyampaikan kepada publik jika sewaktu-waktu terdapat perkembangan dari proses penyidikan tersebut.
"Apabila seluruh penyidikan telah selesai dan ada update dari teman-teman penyidik nanti akan disampaikan ke temen-temen Jurnalis," katanya.
Dalam perkara ini KPK telah mencegah empat orang bepergian ke luar negeri.
Keempat orang yang dicegah selama enam bulan ke depan yaitu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita; suaminya yang juga Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri.
Lalu ada juga Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang, Martono; dan Rahmat U Djangkar, swasta.
Keempat orang tersebut disebut KPK sudah berstatus tersangka.
Ada tiga perkara yang sedang diusut KPK di Semarang.
Pertama, kasus dugaan suap terkait pengadaan barang atau jasa di lingkungan Pemkot Semarang tahun 2023–2024.
Kedua, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang.
Ketiga, berkaitan dengan dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023–2024.
Sumber: Tribunnews