GELORA.CO - Mantan rekan satu sel di penjara para narapidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, Abu Budi Permadi ungkap obrolan para pelaku pembunuhan di Cirebon itu. Diketahui, terdapat delapan orang yang harus menjalani hukuman atas kematian Vina dan Eky.
Mereka dijerat dengan hukuman delapan tahun penjara hingga hukuman seumur hidup. Kehidupan para napi kasus Vina dan Eky itu dibongkar oleh Budi yang merupakan satu sel dengan mereka di Lapas Kelas 1 Cirebon.
Budi mengaku berada disana selama 5 tahun dari 2014 hingga 2019.
Selama di Lapas, Budi mengaku kerap mendengar curhatan para narapidana kasus Vina. Ia bahkan mengatakan dekat dengan para napi tersebut.
Hal tersebut lantara sosok Budi yang ditugaskan menjadi tamping masjid di Lapas. "Para terpidana itu masuk tahun 2017, kalau enggak salah," kenang Budi. Berkat tugasnya sebagai tamping masjid, Budi sering bertemu degan para napi.
Ia mengaku kerap memberikan motivasi kepada mereka selama di penjara. Setelah saling curhat, para napi kasus Vina itu mengeluarkan keluh kesah mereka kepada Budi.
Budi menilai bahwa kedelapan narapidana itu selama di penjara tidak pernah berbuat onar. "Mereka tidak pernah membuat masalah baru, tidak neko-neko. Mereka orang baik, tidak ada yang mencerminkan bahwa mereka radikal atau kelompok bermotor," ungkapnya.
Kepada Budi, para narapidana kasus Vina itu mengaku bekerja sebagai kuli bangunan hingga bekerja di sebuah toko. Mendengar kabar diluaran tentang para narapidana itu, Budi menanyakan temannya yang pernah menjadi geng motor.
Namun semua teman Budi menjawab tidak mengenal.para narapidana kasus kematian Vina dan Eky itu.
"Semalam saya bertemu dengan ketua geng motor dan menceritakan bahwasanya, anggotanya yang sedang berada di dalam sel Lapas Kelas I Cirebon tidak mengenal para terpidana ini, kan miris.
Idealnya kalau satu geng mereka saling kenal dan rnggak logis kalau satu geng satu kampung rumahnya," beber Budi. Budi juga mengatakan bahwa para narapidana itu pernah mengaku bahwa mereka bukanlah pembunuh Vina dan Eky.
"Ada napi kasus Vina itu, dia curhat ke saya, ngobrol bahwa dia itu bukan pembunuhnya. Mereka yang tujuh orang, saya tanya loh kenapa kalian bukan pelakunya tapi ada di sini?" kata Budi.
Dalam pengakuannya, Budi menyebut para narapidana tersebut mendapatkan perlakuan kasar selama diperiksa.
"Mereka bilang waktu proses BAP saya digulung habis, artinya mereka ini mendapat perlakuan kekerasan oleh petugas di polres maupun di polda untuk mengakui apa yang mereka tidak lakukan, itu kan lucu," ungkap Budi. "Yang lucunya lagi, kenapa pengacara tidak membela Anda.
Itu kan bagian dari pengacara. Pengacara tidak ada pembelaan, pengacara membaca normatif sesuai BAP," sambungnya.
Atas hal tersebyt, Budi menilai bahwa polisi telah salah menangkap tersangka kasus kematian Vina dan Eky. "Jadi terkesan polisi ini salah tangkap, sangat ironis kalau polisi ini salah tangkap. Pengakuan itu dari terpidana Sudirman.
Sudirman itu mengatakan tidak melakukan itu, 'tapi saya takut, badan saya sakit, disetrum, dipukuli sama petugas', suruh mengakui apa yang tidak mereka lakukan," beber Budi
Sumber: tvOne