GELORA.CO -Setelah kudeta militer yang gagal, Presiden Bolivia Luis Arce mengungkap alasan Jenderal Juan Jose Zuniga melakukan pembelotan.
Dalam sebuah wawancara, Arce mengatakan bahwa tuntutan yang disuarakan Zuniga tentang kondisi negara yang tidak stabil itu tidaklah benar.
Menurut Arce, sebenarnya Zuniga melakukan kudeta agar dia bisa mengambil alih posisinya sekarang dan memimpin Bolivia.
"Saya tidak melarikan diri, saya tetap bertahan untuk membela demokrasi,” tegasnya, seperti dimuat Associated Press pada Sabtu (29/6).
Arce mengatakan perekonomian negaranya sedang tumbuh, dan pemerintahnya berupaya untuk mendiversifikasi cara produksi, berinvestasi pada barang-barang seperti litium, dan melakukan industrialisasi.
"Pemerintah telah mengambil tindakan untuk mengatasi kekurangan bensin dan dolar, serta hambatan lain yang mengganggu perekonomian negara Amerika Selatan," tegasnya.
Bolivia sendiri memiliki cadangan lithium terbesar, logam yang dikenal sebagai emas putih dan dianggap penting dalam transisi ramah lingkungan.
Zuniga yang baru dicopot dari jabatannya itu membawa ratusan pasukan dari unit militer di bawahnya ke Lapangan Murilo, tempat gedung-gedung penting pemerintah berada pada Rabu (26/6).
Mengutip laporan BBC, sebuah kendaraan lapis baja menghancurkan gerbang utama istana presiden, sehingga tentara bisa masuk.
Zuniga mengatakan dia ingin merestrukturisasi demokrasi sebelum terjadi pergantian presiden baru.
Dia kemudian ditangkap, beberapa detik setelah mengatakan kepada wartawan bahwa militer telah melakukan intervensi atas permintaan presiden.
Dalam rekaman dramatis yang tampaknya diambil di dalam istana kepresidenan, Presiden Luis Arce terlihat berhadapan dengan Jenderal Zuniga, memerintahkannya untuk mundur dan memintanya untuk mengosongkan perannya.
Dia juga mengumumkan bahwa dia menunjuk komandan militer baru, membenarkan laporan bahwa Jenderal Zuniga telah diberhentikan dari jabatannya sejak Selasa (25/6).
Pemimpin kudeta itu kemudian ditangkap beberapa jam setelah kudeta berhasil digagalkan.
Zuniga dipecat karena melontarkan hasutan tentang mantan presiden Bolivia, Evo Morales, dalam sebuah wawancara televisi hari Senin (24/6).
Jenderal Bolivia itu berjanji mengatakan dia menangkap Morales jika dia mencalonkan diri lagi tahun depan, meskipun mantan presiden tersebut dilarang melakukannya.
Morales, yang juga mengutuk upaya kudeta tersebut, menyerukan agar tuntutan pidana diajukan terhadap Jenderal Zuniga dan antek-anteknya.
Sumber: RMOL