GELORA.CO - Gadzhimurad Kagirov, seorang petarung MMA yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan mantan petarung kelas dunia, Khabib Nurmagomedov, dan almarhum ayahnya, Abdulmanap, ditemukan di antara para militan yang tewas setelah serangan teror di Dagestan, baru-baru ini.
Para penyerang membakar sebuah sinagoga setelah menembak dan membunuh petugas polisi yang menjaganya. Mereka juga mengeksekusi seorang pendeta Rusia dan menyerang beberapa pos polisi, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 15 petugas penegak hukum. Jumlah total korban sipil masih belum jelas.
Video yang diposting oleh Kementerian Dalam Negeri Dagestan menunjukkan para militan menyebabkan kekacauan di ibu kota Dagestan, Makhachkala, melepaskan tembakan dan memaksa orang-orang keluar dari mobil yang tengah mereka kendarai.
Setelah serangan tersebut—yang terbaru sejak empat pria bersenjata membunuh 145 orang di Gedung Konser Moskow pada 23 Maret lalu—setidaknya lima pria bersenjata dilaporkan tewas. Di antaranya mereka terdapat Gadzhimurad Kagirov, petarung seni bela diri campuran (MMA) yang berafiliasi dengan mantan bintang Ultimate Fighting Championship (UFC), Khabib Nurmagomedov dan mendiang ayahnya, Abdulmanap.
Kagirov, 28, adalah seorang master olahraga (gelar kehormatan bagi atlet sukses di Rusia) dalam gulat gaya bebas yang beralih ke MMA profesional setelah dilatih oleh Abdulmanap Nurmagomedov. Dia mengumpulkan rekor pro 2-0 saat mewakili klub pertarungan Eagle MMA Khabib, sebuah fasilitas pelatihan yang didirikan oleh oligarki Dagestan, Ziyavudin Magomedov, yang tengah dipenjara.
Magomedov dikenal secara finansial mendukung beberapa petarung Dagestan terkemuka, termasuk Nurmagomedov. Mantan oligarki itu membiayai operasi punggung mantan juara kelas ringan UFC itu pada tahun 2017 dan mendanai sebagian besar pengeluaran Nurmagomedov selama kamp pelatihan. Ia juga meluncurkan serangkaian fasilitas pelatihan olahraga tarung yang disebut Eagles MMA, yang menjadi rumah bagi beberapa talenta terbaik Rusia. Khabib Nurmagomedov bahkan menjabat sebagai presiden entitas tersebut selama beberapa tahun, sementara ayahnya menjabat sebagai pelatih kepala.
Pada Maret 2018, Magomedov ditangkap bersama saudaranya, Magomed, atas tuduhan penggelapan dalam salah satu tuntutan tertinggi terhadap oligarki Rusia selama bertahun-tahun. Dia dinyatakan bersalah pada tahun 2022 karena menggelapkan 11 miliar rubel. Magamedov membantah tuduhan terhadapnya, mengklaim bahwa penangkapannya hanyalah sebuah penindasan politik.
Ini bukan kali pertama Eagles MMA terlibat aktivitas kriminal. Pada 2018 lalu, salah satu eksekutif klub itu ditangkap secara in absensia atas percobaan pembunuhan terhadap petarung sambo, Shamil Kuramagomedov, peraih medali perunggu di Kejuaraan Sambo Tempur Rusia 2017. Penangkapan terjadi setelah sekelompok petarung yang berafiliasi dengan Eagles MMA dan Grup Summa Magomedov, menyerang Kuramagomedov dan memukulinya hingga sempat nyawanya terancam melayang.
Namun demikian, keterlibatan Kagirov dalam serangan teror tersebut menggarisbawahi bagaimana ekstremisme Islam menyebar di ruang olahraga tarung di wilayah Rusia utara, khususnya di Dagestan dan Ingushetia. Pada 2014, Wakil Menteri Olahraga Dagestan, Zainal Salautdinov mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekstremisme menjangkiti pusat kebugaran dan gedung olahraga di negara tersebut.
“Para atlet Dagestan berada di bawah pengaruh ekstremis di kamp pelatihan, ketika mereka pergi salat,” katanya saat itu.
Ironisnya, Abdulmanap, mantan pelatih Kagirov, adalah pendukung utama penggunaan olahraga tarung untuk memerangi ekstremisme. Dia mengabdikan hidupnya untuk menawarkan alternatif terhadap fundamentalisme kepada generasi muda Dagestan, sesuatu yang saya dokumentasikan dalam sebuah karya panjang yang memenangkan penghargaan pada tahun 2016.
Namun, putra Abdulmanap, Khabib, telah membuat beberapa pilihan yang mengkhawatirkan di masa lalu. Menyusul kemenangannya melawan Conor McGregor pada tahun 2018, Khabib berfoto di Dubai bersama Sagid Murtazaliev, peraih medali emas Olimpiade gulat gaya bebas yang dituduh mendanai terorisme dan menjadi tersangka beberapa pembunuhan. Dia melarikan diri dari Rusia dan saat ini dicari pemerintah Putin. Mantan juara UFC itu juga menentang klub malam dan pertunjukan bersifat cabul di Dagestan, yang mengakibatkan beberapa pengikutnya mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap berbagai aktor dan rapper yang tampil di acara tersebut.
Khabib, salah satu atlet Muslim paling populer di dunia, angkat bicara tentang serangan tersebut di media sosial. “Saya turut berbela sungkawa kepada seluruh kerabat dan teman para korban,” tulis Nurmagomedov di Instagram. “Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari situasi seperti ini dan memberi kita kedamaian. Jaga dirimu dan orang yang kamu cintai, dan biarkan setiap orang melihat sekeliling dirinya dan anak-anaknya yang berinteraksi dengan mereka dan siapa yang ada di sekitar mereka. Membangun jiwa lebih penting daripada membangun tubuh.”
Sumber: inilah