GELORA.CO - Militer Rusia telah menembak jatuh pesawat tak berawak AS di Laut Hitam ketika ketegangan terus meningkat terkait Ukraina yang diduga menargetkan kota Sevastopol di Krimea dengan rudal ATACMS yang dipasok Washington, Senin 24 Juni 2024.
Dilansir dari laman Express.Uk, menurut saluran Telegram Fighterbomber secara samar-samar menyatakan bahwa peralatan AS telah ditembak jatuh di jalur perairan strategis utama, tanpa memberikan rincian spesifik apa pun.
“Selamat kepada semua orang yang terlibat. Kini terjadi peningkatan turbulensi di Laut Hitam.
“Mari kita lihat apakah ini terjadi secara berkelanjutan atau hanya terjadi satu kali saja,” tulis akun tersebut.
Sementara itu, dilansir dari media sosial X, dalam postingannya, Mathias Gjesdal Hammer, seorang jurnalis yang berspesialisasi dalam masalah pertahanan yang bekerja untuk situs Semafor, mengatakan bahwa seorang pejabat pertahanan AS telah meremehkan klaim tersebut, dengan mengatakan: "Kami belum melihat adanya bukti bahwa hal ini adalah faktual.”
Sebelumnya Rusia kemarin memanggil duta besar Amerika untuk memprotes apa yang dikatakannya sebagai penggunaan rudal canggih buatan AS dalam serangan Ukraina di Krimea pada hari Minggu yang dilaporkan menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 150 orang.
Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dalam sebuah tindakan yang ditolak sebagian besar dunia karena dianggap melanggar hukum, telah lama dianggap sebagai target yang adil bagi Ukraina oleh sekutu Baratnya.
Namun, Pentagon mengatakan pekan lalu bahwa militer Ukraina kini juga diperbolehkan menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan oleh AS untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia jika negara tersebut bertindak untuk membela diri.
Sejak awal perang, AS telah mempertahankan kebijakan untuk tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang mereka sediakan untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia karena khawatir akan semakin meningkatkan konflik.
Aliran amunisi AS yang berkelanjutan, yang akan diambil dari persediaan yang ada, dimaksudkan untuk membantu pasukan Ukraina mengusir serangan Rusia yang semakin intensif.
Pengiriman mendatang diharapkan mencakup amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS. Sistem itu mampu menembakkan rudal jarak jauh dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS, yang menurut Rusia akan memicu pembalasan dan berisiko meningkatkan konflik.
Salah satu pejabat AS mengatakan mereka tidak dapat memverifikasi apakah paket bantuan ini termasuk amunisi ATACMS, namun mengatakan bantuan tersebut tidak termasuk munisi tandan.
Sementara itu, AS hari ini diperkirakan akan menyetujui tambahan amunisi senilai £118 juta ($150 juta) yang sangat dibutuhkan ke Ukraina , menurut dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Sumber: disway