Pilgub Sumut Memanas, Nikson Tegaskan Jadi Pemimpin Tak Cukup Nama Besar

Pilgub Sumut Memanas, Nikson Tegaskan Jadi Pemimpin Tak Cukup Nama Besar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Bursa Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) memanas jelang Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada November 2024. 

Seperti diketahui, sejumlah nama besar di Pilgub Sumut santer diperbincangkan mulai dari Edy Rahmayadi yang merupakan gubernur petahana, hingga menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution. 

Mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menyebutkan banyaknya nama yang digadang bakal maju dalam kontestasi Pilgub Sumut tak berpengaruh terhadap dirinya. 

Dia menambahkan, semakin banyak calon yang akan tampil tentunya makin banyak juga pilihan masyarakat Sumut dalam menentukan pemimpin mereka. 

"Artinya, makin banyak pilihan makin bagus, dan masyarakat dapat lebih mengetahui siapa pemimpin yang layak dipilih untuk memimpin daerahnya," ujar Nikson dalam keterangannya, Selasa (25/6/2024). 

Meskipun sejumlah nama besar yang disebut sebut bakal maju di Pilgub Sumut saat ini telah ramai diperbincangkan, Nikson mengatakan dirinya tak gentar sama sekali. 

 Sebab, nama besar saja tidak cukup untuk memimpin sebuah daerah, karena seorang pemimpin juga harus memiliki kapasitas dan  kapabilitas mumpuni, tentunya didukung oleh masyarakat. 

"Oleh karena itu, jika saya mendapatkan amanah untuk maju dalam kontestasi Pilgub Sumut mendatang, saya tak akan gentar menghadapi rival yang memiliki nama besar seperti petahana Edy Rahmayadi bahkan Boby Nasution," katanya. 

Nikson juga mengaku percaya diri lantaran telah memiliki pengalaman selama 10 tahun membangun dan memimpin di wilayah Tapanuli Utara. 

Hal itu terlihat dari berhasilnya menurunkan kemiskinan dan pengangguran serta menaikkan pendapatan perkapita masyarakat di Tapanuli Utara.

 Selain itu juga memperkecil angka kesenjangan sosial.  "Masyarakat Sumut itu rasional dan cerdas, serta berani kalau benar dan pasti berani memilih yang diyakini baik serta mampu memimpin.

 Karena mereka tidak takut intimidasi. Jadi, calon pemimpin tak cukup hanya punya nama besar saja," tandasnya


Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita