Israel Kirim Balon Berisi Pesan Pengusiran Warga Lebanon, Klaim Tanah Milik Yahudi

Israel Kirim Balon Berisi Pesan Pengusiran Warga Lebanon, Klaim Tanah Milik Yahudi

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Israel Kirim Balon Berisi Pesan Pengusiran Warga Lebanon, Klaim Tanah Milik Yahudi

GELORA.CO -
Teror balon kini terjadi di Lebanon. Balon-balon yang diduga dikirim dari Israel ke Lebanon selatan Rabu (26/6/2024) dilengkapi pesan peringatan kepada warga untuk meninggalkan rumah, dengan mengatakan bahwa tanah mereka milik Yahudi.

Balon-balon putih itu mendarat di desa-desa di Lebanon selatan. Balon ini juga berisi pesan berupa peta Lebanon yang menunjukkan distribusi sekte agama di negara tersebut, ketika pesawat perang Israel menyerang negara tersebut. Banyak kelompok ultra-Ortodoks dan warga Israel lainnya percaya bahwa perbatasan Israel harus membentang hingga ke Yordania, Mesir, Lebanon, dan negara-negara Arab lainnya, serta menelan wilayah Palestina.

"Ini adalah tanah Israel yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi. Kalian diharuskan segera mengungsi!" dalam pesan yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan Arab, menurut foto yang dibagikan oleh pengguna media sosial.

Ekstremis Israel telah menyerukan invasi ke Lebanon selatan dan pendirian pemukiman Yahudi di wilayah tersebut. Awal bulan ini kelompok ekstremis Israel yang menamakan dirinya Gerakan Pemukiman Lebanon Selatan mengadakan konferensi tentang pendirian pemukiman Yahudi di Lebanon.

Kelompok ini pertama kali didirikan pada bulan April di tengah permusuhan antara Israel dan Hizbullah, yang telah menyebabkan ratusan warga Lebanon tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Beberapa menteri sayap kanan Israel, termasuk Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang juga merupakan pemukim, telah menyerukan pendudukan di Lebanon selatan dan pembentukan zona penyangga di sana.

Puluhan ribu warga Israel telah meninggalkan rumah mereka di Israel utara akibat bentrokan dengan Hizbullah, dan memberikan tekanan pada pemerintah mereka untuk mengambil tindakan tegas. Sementara itu, Israel telah mengosongkan desa-desa di Lebanon selatan dengan serangan udara berulang kali menggunakan fosfor putih.

Bentrokan lintas batas ini bisa menghancurkan, seperti perang Gaza. Ada kekhawatiran yang semakin besar terjadinya konflik yang lebih luas. Amerika Serikat berusaha menengahi kesepakatan antara kedua belah pihak.

Hizbullah menolak menghentikan serangan rudal dan drone terhadap Israel sebelum gencatan senjata dicapai di Gaza, tempat sekutu Palestinanya, Hamas, juga memerangi pasukan darat Israel. AS sedang berusaha memediasi kesepakatan antara kedua belah pihak dan telah memperingatkan dampak regional yang buruk jika terjadi perang yang lebih luas.

Beberapa jam setelah balon dikerahkan, serangan udara Israel di kota Nabatiyeh di Lebanon selatan meratakan seluruh bangunan, melukai beberapa orang. Lebih dari 480 orang tewas di Lebanon sejak kekerasan lintas batas dimulai pada bulan Oktober, sebagian besar dari mereka adalah pejuang, namun juga anak-anak, paramedis, dan tiga jurnalis.

Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas, namun Hizbullah yakin jumlah korban sebenarnya lebih tinggi.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita