GELORA.CO - Viral video pria berompi biru sambil membawa sebuah karung mendatangi kakek nenek penjual ubi di pinggir jalan, wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan video yang beredar viral itu, tampak seorang pria bertopi, mengenakan rompi, dan sandal jepit membawa sebuah karung putih. Pria itu lalu mendatangi seorang kakek dan nenek penjual ubi.
Sebelum didatangi pria itu, kakek dan nenek tersebut tampak sedang menunggu pembeli. Namun, terlihat dagangan kakek dan nenek masih banyak, seperti belum ada satu orang pun membeli dagangan mereka.
Kakek dan nenek itu hanya diam menunggu berharap ada pembeli dan hal tersebut tergambar dalam raut wajahnya.
Tiba-tiba, pria yang juga bermasker itu mendatangi kakek dan nenek, lalu meletakkan karung yang dibawanya di dekat ubi. Pria itu kemudian memberikan sebuah amplop putih kepada si kakek, lalu lekas pergi tanpa sepatah kata pun.
Kakek lalu mengintip isi amplop dan alangkah kagetnya dia melihat ada beberapa lembar uang senilai Rp 100 ribu.
Kakek dan nenek langsung berucap seraya bersyukur atas rezeki yang diterimanya.
Sang kakek pun langsung memeluk nenek, tergambar dalam reaksi keduanya bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut. Selanjutnya, si kakek memeriksa isi karung yang juga dibawa pria tersebut. Ternyata karung itu berisi sembako, seperti minya, tisu, beras, gula, dan lainnya.
Dalam karung itu, terdapat pula selembar kertas dan bertuliskan "Percaya maki, di setiap keringat yang bercucuran, ada hasil yang menghampiri ki. #AR7".
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyaluran bantauan kepada orang miskin di wilayah Sulawesi Selatan itu diinisiai Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.
Adapun penyaluran bantuan kepada orang miskin itu pun direkam secara diam-diam sehingga tidak diketahui penerima bantuan. Video-video penyaluran bantuan itu pun juga diunggah ualang atau repost oleh akun resmi Kapolda Sulawesi Selatan di Instagram, @pallawa_1.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, bahwa jumlah penduduk miskin meningkat di pulau Sulawesi.
Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menuturkan, penyebab kemiskinan di Sulawesi meningkat, yakni pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang rendah, dibandingkan pulau lainnya. "Pada Maret 2023 ini, penduduk miskin masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera.
Dan bisa kita tau penurunan persentase kemiskinan hampir terjadi di seluruh pulau kecuali Pulau Sulawesi," kata Atqo dalam konferensi pers, Senin (17/7/2023).
Dia menjelaskan, dari semua pulau, hanya Sulawesi yang menunjukkan peningkatan persentase kemiskinan dari 10,06 persen September 2022, menjadi 10,08 persen pada Maret 2023. Angka itu mengalami peningkatan 0,02 persen
Sumber: tvOne