GELORA.CO - Sebuah video yang merekam kecelakaan bus di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, terungkap dari salah satu korban selamat.
Dalam video yang diterima tvOnenews.com, tampak seorang pelajar laki-laki merekam dirinya saat berada di dalam bus.
Pelajar yang mengenakan kaus hitam itu awalnya tidak menyangka bahwa bus yang ditumpanginya bakal tergelincir.
Video berdurasi 54 detik itu menunjukkan kepanikan penumpang bus, yang mana dalam kondisi lampu menyala.
"Ya, ampun. Allahu Akbar... Allahu Akbar," teriak penumpang yang terdengar suara perempuan.
Pelajar laki-laki itu pun tampak fokus melihat kejadian yang memicu kepanikan penumpang.
Video itu pun sempat terjeda dengan tampilan samar, bahkan tak terlihat ada sesuatu di layar.
Meski demikian, sesekali suara gaduh dari video itu pun terdengar. Namun, lagi-lagi tidak ada visual yang terlihat.
Tak lama kemudian, pelajar laki-laki itu pun kembali tampak dalam video.
Namun, dia tidak lagi berada di dalam bus, tetapi tampak di ruang terbuka.
Pelajar laki-laki itu pun berusaha kembali mengabarkan dalam siaran langsung itu.
"Sumpah, gue kecelakaan. Bentar, ya, bentar," ucapnya.
Dia pun tampak mengakhiri siarang langsung tersebut.
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, merupakan jalur rawan kecelakaan (blackspot).
“Lokasi ini adalah blackspot, sering terjadi kecelakaan di sini,” kata Aan saat meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Subang, Minggu (12/5/2024).
Aan menyebut pihaknya akan menggelar Focus Group Disscusion (FGD) bersama instansi terkait untuk memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat guna mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
"Rekomendasi termasuk masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti mana, (jalur) Emen ada diperlebar dan sebagainya, itu semua akan kita tuangkan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling.
"Jadi kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," kata Aan saat meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Subang, Minggu.
Dirinya menduga bahwa kecelakaan bus tersebut diakibatkan oleh kegagalan pada fungsi rem dari bus tersebut sehingga oleng ke kanan hingga menabrak kendaraan mobil dari arah berlawanan.
Menurut dia, tidak adanya jejak rem bus yang terguling tersebut harus diselidiki lebih lanjut. Selain rem blong, ada kemungkinan pengemudi panik saat peristiwa maut itu terjadi.
"Ini tidak ada jejak rem sama sekali. Artinya, ini perlu kamu selidiki ya. Kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," kata dia.
Menurut dia, Kepolisian sampai saat ini belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus Trans Putera Fajar yang diketahui dikemudikan sopir berinisial SAD karena kondisi sopir tersebut masih belum stabil.
"Sopir kondisinya masih belum stabil ya, tadi kita lihat di sana belum stabil, sehingga kita belum bisa diambil keterangan secara menurut baru investigasi saja, interogasi saja, jadi secara verbal ini belum diminta keterangan," katanya.
Oleh karena itu, Aan menyebut pihaknya masih belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan. Saat ini Polisi masih melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Kita belum bisa menyimpulkan, tentu dari hasil penyelidikan ini nanti bisa ditentukan apakah ini human error, apakah ini karena kendaraannya, karena teknis," kata Aan.
Sumber: tvone