Siswa SMP Dikeroyok Hingga Meninggal Dunia, Polisi Amankan 5 Orang Anak

Siswa SMP Dikeroyok Hingga Meninggal Dunia, Polisi Amankan 5 Orang Anak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Kepolisian Resor (Polres) Batu melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait dugaan pengeroyokan terhadap salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Batu, Jawa Timur, yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dikutip dari ANTARA.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (31/5) mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan lima orang anak yang berhadapan dengan hukum untuk dimintai keterangan.

"Sudah mengamankan anak berhadapan dengan hukum lima orang. Saat ini, kami mintai keterangan dan proses masih berjalan. Lima orang tersebut, ada yang satu sekolah ada yang teman bermain," kata Rudi.

Rudi menjelaskan, sementara untuk korban meninggal dunia berinisial R (14) warga Kecamatan Batu, Kota Batu dilakukan proses autopsi untuk mencari penyebab pasti kematian dari siswa yang bersekolah di salah satu SMP Negeri di Kota Batu.

Menurutnya, selain meminta keterangan dari lima orang anak yang berhadapan dengan hukum tersebut, pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari dua orang tetangga korban. Sementara untuk orang tua korban, masih belum bisa dimintai keterangan.

"Orang tua masih berduka, dan kami masih menunggu untuk melakukan pemeriksaan kepada kedua orang tua korban," ucapnya.


Terkait dengan kronologi peristiwa yang menyebabkan korban meninggal dunia, lanjutnya, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan keterangan secara rinci karena masih melakukan pemeriksaan intensif kepada lima orang anak yang berhadapan dengan hukum tersebut.

"Untuk kronologi masih belum. Proses pemeriksaan masih berjalan. Lima orang anak yang berhadapan dengan hukum masih dilakukan pemeriksaan di Mapolres Batu," imnuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berinisial R yang tinggal Jalan Bromo RT 4 RW 12, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu meninggal dunia Jumat (31/5). Korban diduga dikeroyok sejumlah rekannya pada Sabtu (25/5).


Saat itu, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban tengah belajar kelompok dan kemudian pulang ke rumahnya. Saat pulang ke rumah, korban terlihat biasa saja, namun pada Minggu (26/6) korban mengaku sakit kepala kepada orang tuanya.

Pada Jumat (31/5), korban kembali mengeluh sakit kepala dan mengalami mual. Pada akhirnya, korban dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Pihak keluarga korban kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita