GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto akan realistis jika berkuasa, sehingga bisa jadi tidak melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, sedangkan untuk program makan siang gratis Ketua Umum Partai Gerindra itu masih pusing karena diprediksi menelan banyak biaya.
Dan pusingnya Prabowo Subianto dengan program makan siang gratis serta berpotensi tidak melanjutkan IKN menunjukkan keberlanjutan yang dikatakannya hanya omong kosong untuk menarik suara pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.
"Pusing soal makan siang gratis Prabowo malas pindah ke IKN, dan suruh Gibran ngantor saja di IKN, jadi kalau kita bikin program itu ya yang masuk akal sekali lagi," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Rabu (22/5).
"Ini menunjuk kan bahwa keberlanjutan yang dikatakan Prabowo itu ya sebenarnya omong kosong saja hanya sekedar ingin menarik suara Jokowi dan para pendukungnya, tetapi begitu berkuasa ya realistis pastinya, bahkan program makan siang gratis itu pun juga bikin pusing ya," imbuhnya.
Sementara diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyebut, pembangunan Istana Wakil Presiden baru akan dimulai karena adanya perubahan desain. Saat ini, pemerintah masih melakukan proses lelang pembangunan. Sementara itu, Kantor dan Istana Presiden direncanakan sudah siap digunakan pada Juli mendatang.
"Kalau istana wakil presiden baru akan dibangun, masih lelang, jadi masih dibangun," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
"Desainnya berubah, waktu lelang pertama kita dengan desain yang juara sayembara pertama. Tapi setelah dicek Presiden, beliau melihat perlu direvisi sehingga kita revisi. Itu nanti kita tidak tahu lelang ulang atau tidak gitu lho," jelas dia.
Namun, Basuki menegaskan, pembangunan istana wakil presiden akan dimulai pada tahun ini. Menurutnya, Presiden juga sudah menyetujui desain gedung istana wakil presiden. "Saya belum (dapat) informasi pastinya mudah-mudahan Juni Juli," kata dia.
Ia menjelaskan, desain istana wakil presiden berubah karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dilakukan revisi. Oleh karena itu, pembangunannya pun juga baru akan dimulai.
Sumber: populis