GELORA.CO -Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari rencana Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang ingin membentuk presidential club untuk mempertemukan mantan presiden, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Hasto menyebut, pihaknya tidak terlalu berminat dengan ide presidential club, karena PDIP akan fokus menyatu dan berkoalisi dengan rakyat.
"Dalam sejarah dan tradisi PDIP, klub yang ada adalah klub kerakyatan dengan petani, dengan buruh, nelayan, guru dan anak-anak muda. Itulah skala prioritas klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang terus mencerminkan rakyat kerakyatan sebagai aspek penting di dalam seluruh gerak nafas PDIP," kata Hasto di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5).
Hasto menjelaskan, tidak ada kelembagaan presidential club dalam susunan tata negara sebagaimana diatur peraturan perundang-undangan. Menurutnya, kelembagaan yang ada hanya kepresidenan, eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Di atas segalanya adalah kekuasaan rakyat. Kita fokus aja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara yang juga untuk membangun masa depan itu yang menjadi prioritas klub dengan rakyat," tegas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan Megawati juga tidak terlalu memikirkan wacana presidential club. Megawati hanya akan berkontribusi terhadap bangsa dan negara melalui tugasnya sebagai ketua umum partai.
"Bu Mega selalu menjalankan mandat sebagai ketua umum partai melalui tiga pilar partai termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan negara melalui fraksi PDIP di DPR RI," pungkas Hasto.
Sumber: jawapos