Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Kenang Awal Masuk TNI hingga Disuruh Cukur Kumis oleh Prabowo

Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Kenang Awal Masuk TNI hingga Disuruh Cukur Kumis oleh Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Kenang Awal Masuk TNI hingga Disuruh Cukur Kumis oleh Prabowo

GELORA.CO -
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Joppye Onesimus Wayangkau berbagi kisah bagaimana dirinya dapat menjadi tentara, mulai dari posisi paling bawah hingga menjadi putra Papua pertama yang berpangkat Letnan Jenderal di TNI.

Purnawirawan TNI-AD yang terakhir menjabat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari di Papua ini merupakan pria kelahiran Serui, Papua, 17 Juli 1962.

Joppye berkisah, keinginannya menjadi anggota TNI bermula pada 1982 ketika ia melihat sebuah plang iklan penerimaan anggota TNI yang bertuliskan "Pendaftaran dan Pendidikan tidak dipungut biaya".

"Saya latar belakang orang kampung, saya merasa bisa jadi jenderal sudah luar biasa. Itu tidak ada di bayangan mimpi itu tidak ada sama sekali," ujarnya, Senin (13/5/2024).

Ketika sudah memantapkan hati, ia pun membawa map berisi lamaran dan datang ke Kantor Komando Daerah Utara (Kodau) di Biak, Papua. "Daftarnya di angkatan udara," kenangnya.

"Kita kalau di Papua kan takut ke asrama tentara, bisa masuk belum tentu bisa keluar. Saya bolak balik di depan kantor Kodau. Mungkin sudah tiga kali piket akhirnya dipanggil, eh kamu mau ngapain? kata penjaganya. Saya takut, saya cuma tunjuk plang penerimaan itu, begitu saya tunjuk, tentara itu mengerti, yuk ikut masuk, langsung dibawa ke tempat pendaftaran. Saya ingat, yang terima saya itu mayor, pak Sulaiman," ucapnya.

Singkat cerita, Joppye dianggap layak. Ia pun merasa seperti dibantu karena jarangnya anak Papua yang pada saat itu mendaftar sebagai TNI. Beberapa hari kemudian ia pun balik untuk mengikuti test.

"Nah mulai test, saya kan memang atlit, dari kecil kelas 5 SD itu sudah ikut bela diri, ikut kung fu dari kelas 5 SD sampai kelas 2 SMA, saya atlit sampai ikut Porda, lari 200 meter, jadi waktu tes Samapta, semua kalah sama saya, lari ya juara satu. Jadi nilai saya itu bagus semua, di atas rata-rata," tuturnya.

Joppye mengatakan, dirinya juga sempat mencoba untuk masuk Angkatan Udara. Namun, ia tidak kuat pada saat mengikuti test masuk kokpit yang berputar. Akhirnya, ia memilih masuk ke Angkatan Darat.

Joppye bercerita, dirinya juga sempat merasa lambat karirnya. Ia mengaku pernah bergabung di Operasi Rajawali, Kopassus, direkrut oleh Letjen (Purn) Prabowo Subianto, yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

"Waktu itu dibentuklah satuan Rajawali untuk yang Papua dan Timor Timur, tahun akhir 86-87, saya direkrut, masuk. Kita gelombang terakhir," ujarnya.

"Masuk di situ, terus latihan komando, tugas operasi lah. Di Papua, kan itu ada penyanderaan. Kita pembebasan sandera sampai pengamanan itu udah selesai, tahun 1998 itu terjadi kekacauan. Pasukan di Timor Timur pulang, (namun pimpinan) lupa tarik yang Papua. Kan pimpinan berganti. Singkat cerita saya akhirnya pulang, bawa pasukan, kembalikan barang ke Kopassus dan lainnya, masuk. Nah itu mulai kena kita, orang bilang itu saya orangnya 08, jadi yang lain sekolah kita nganggur. Ya kita ini nggak tahu apa-apa, kan kita di bawah nggak ngerti apa-apa, kan itu perintah tugas. Tahun 2000 saya sesko, teman itu tahun 1998 sudah Sesko. Saya tahun 2000 baru sesko, ya biasa lah," bebernya.

Khusus untuk Prabowo, Joppye juga berbagi kisah lucu, yakni pada sebuah apel upacara, dirinya sempat dipanggil oleh Prabowo.

"[Waktu itu] apel dipimpin oleh 08 (Prabowo), pas Apel itu saya dilihat, saya berkumis, saya kumisnya lumayan, masih kapten waktu itu itu, kumis. Dipanggil langsung, eh yang kumis itu siapa? Siyap Kapten infantri Joppye Ones, jawab saya. Maju kamu, saya pikir mau apa, 'cukur kamu' katanya. Cukur kumis pakai sangkur. Lha, bagaimana sangkur tumpul itu mau cukur kumis, nah itu rasanya mau copot (kumisnya). Akhirnya saya cukur kumis, mulai hari itu saya nggak pakai kumis," ucapnya sambil tergelak.

Singkat cerita, berkat dedikasinya kepada negara dan kemampuannya, pangkat dan jabatan Joppye akhirnya bisa merangkak naik, hingga menjadi Pangdam XVIII/Kasuari (2016—2020) dan ia menutup karirnya sebagai Danpusterad (2020).

Joppye merupakan salah satu putra daerah Papua Barat Daya yang maju dalam Pilgub Papua Barat Daya 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 ketika rakyat Papua Barat Daya memilih Gubernur definitif pertama kalinya untuk periode 2024-2029.

Sumber: akurat
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita