GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melukai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan mendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024 bukan Ganjar Pranowo, karena saat itu masih merupakan kader.
Namun PDIP tetap berada di pemerintahan sekarang karena tidak mempunyai masalah dengan pemerintahan Jokowi, sehingga Ketua Umum Megawati Soekarnoputri masih memegang posisi di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasonal) dan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), serta belum menarik menterinya dari kabinet.
"PDIP tetap menjadi bagian pemerintahan Jokowi, menteri-menterinya tidak ditarik oleh Megawati, Megawati pun masih menjabat dua jabatan sebagai BRIN sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN dan Ketua Dewan Pengarah BPIP, jadi mereka tidak ada masalah juga," ucapnya.
"Tetapi tindakan Jokowi yang mendukung Prabowo dan tidak mendukung calon PDIP itulah yang melukai, karena Jokowi adalah kader PDIP," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Kamis (30/5).
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri buka suara terkait sikap politik partainya kepada wartawan yang meliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP.
Megawati menyinggung sikap politik PDIP didasarkan pada pemikiran dan harus melalui perhitungan yang matang, dengan nada bercanda kepada wartawan ia mengatakan akan memainkan dulu sebelum mengambil sikap merapat atau tidak di pemerintahan Prabowo Subianto.
"Kalau menit ini saya ngomong hehe kan harus dihitung secara politik loh. Enak aja, ini pasti wartawan yang ditunggu iki, sikap dari Rakernas," ujar Megawati dalam pidato politik penutupan Rakernas V, Ahad (26/5/2024), dikutip dari Republika.
"Rakernas akan menentukan sikap blabla, aku sambil sarapan. Aku bilang, enak aja, iya dong, gue mainin dulu dong," sambungnya disambut tawa oleh ribuan kader PDIP yang memenuhi Beach City International Stadium, Jakarta.
Sumber: populis