GELORA.CO - Psikiater Mintarsih ikut menyoroti perkara isi gugatan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan yang kini viral.
Termasuk persoalan nafkah batin YouTuber Ria Ricis yang tak dipenuhi oleh Teuku Ryan selama menikah.
Menanggapi masalah nafkah batin, Mintarsih menilai hal itu sangatlah relatif.
Lantaran ia tak bisa memukul rata masalah ini, pasalnya kondisi rumah tangga seseorang tentu berbeda.
"Itu kan relatif sekali," jelasnya, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Senin (6/5/2024).
Di samping itu, pihaknya tak mau langsung menyalahkan Ryan lantaran tak bisa memenuhi kebutuhan nafkah batin Ricis.
"Sekarang kalau kebutuhannya besar, apakah suaminya salah," tuturnya.
Menurutnya, masalah tersebut harusnya bisa dikompromikan oleh pihak suami dan istri.
Terkait wajar tidaknya penyebab perceraian Ricis dan Ryan, dirinya juga tak bisa langsung menilai.
"Kalau orang bisa memberikan nafkah batin, bagaimana cara komprominya. Itu sulit dinilai."
"(Masalah perceraian karena kurang nafkah batin) itu kembali keperorangan apakah itu wajar atau tidak," jelasnya lagi.
Pun pihaknya mengambil contoh masalah rumah tangga di mana seorang suaminya lumpuh sehingga tidak bisa memberikan nafkah batin.
Hal tersebut pastilah tergantung dari pihak istri, apakah tetap akan bertahan dalam rumah tangga atau berpisah.
"Kita lihat, seorang istri ada saja misalnya suaminya tiba-tiba lumpuh tapi tetap aja bertahan," terangnya.
"Tergantung pada kedua belah pihak, dalam hal ini terutama dari pihak istrinya. Apakah akan konsekuen seperti orang zaman dulu, sekali menikah akan menikah untuk seterusnya," timpalnya.
Ria Ricis Terpikir Implan Payudara Buntut Tak Dapat Nafkah Batin dari Teuku Ryan
Sementara itu, isi gugatan Ria Ricis kepada mantan suaminya, Teuku Ryan yang diunggah di situs Mahkamah Agung RI kini jadi sorotan.
Dijelaskan rumah tangga mereka sudah tidak akur sejak April 2022, lalu.
Pun satu di antara poin penyebab keretakan rumah tangga yang disebutkan pihak Ricis lantaran kurangnya nafkah batin.
"Kurangnya nafkah batin dari tergugat hubungan suami istri mulai jarang terjadi sejak kehamilan trimester 2 (dua).
Sampai akhirnya menjelang hari persalinan. Dokter mengatakan penggugat tidak dapat lahiran normal dikarenakan salah satu faktornya adalah kurangnya hubungan suami istri," demikian isi berkas
Berusaha memperbaiki masalah itu, Ricis disebut sampai pernah membawa Ryan ke rumah sakit hingga melakukan pengobatan alternatif.
Buntut tak dapat nafkah batin dari suami, Ricis merasa rendah diri hingga tertekan psikisnya.
Lebih dari itu, Ricis sampai terbesit keinginan untuk mengubah bentuh payudaranya lewat implan payudara.
"Penggugat (Ricis) merasa dirinya buruk, hina, tidak diinginkan dan tertekan secara psikis setelah melahirkan karena tidak mendapatkan kasih sayang dan nafkah batin dari tergugat selaku suami.
Hingga berpikir ingin mengubah bentuk payudara (operasi implan) agar tergugat tertarik lagi dengan penggugat.
Karena sebelumnya tergugat pernah mengatakan 'badan kamu terlalu kurus, baiknya makan yang banyak'. Termasuk mengomentari dada penggugat yang dianggap tergugat rata," tulis dalam isi gugatan
Sumber: Tribunnews