GELORA.CO - Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa Dokter Tifa menegaskan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka bukan siapa-siapa tanpa Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah kehadirannya ditolak di Universitas Islam Negeri atau UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah.
Dan menurut Dokter Tifa, jatah Gibran selama 5 tahun ke depan sebagai Wapres terpilih dari Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk ditendang dan ditampol, sehingga setelah di UIN Walisongo Semarang, penolakan kehadirannya kemungkinan akan terus terjadi.
"Jatah bocah ini selama 5 tahun ke depan kan memang buat ditendang sana sini, ditampol sana sini. Rumangsamu, le. Kowe ki sopo tanpa Bapakmu," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (30/5).
Diketahui, kedatangan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah ditolak para mahasiswa yang disampaikan melalui spanduk di salah satu gedung.
Ketiga spanduk penolakan Gibran tersebut berisi tulisan 'Anak Haram Konstitusi Dilarang Masuk, Bunuh Politik Dinasti, dan Gibran Produk Dinasti' yang dipasang di lantai atas gedung.
Gibran rencananya akan menjadi salah satu pembicara dalam acara Peran Pemuda Menjaga Kondusifitas Usai Pemilu dalam Sebuah Gerakan Menuju Indonesia 2045 berdasarkan pamflet yang beredar, tapi dirinya tidak hadir.
Perwakilan mahasiswa, Mohammad Bagas Saputra menyebut alasan penolakannya adalah proses Gibran untuk menjadi Wapres terpilih cacat konstitusi sejak pendaftaran, dan dirinya menyayangkan adanya pamflet tersebut.
"Sudah terjadi sangat lama terkait penolakan Gibran. Bahkan sebelum dicalonkan sebagai wakil presiden pada tahun 2023. Salah satu upaya yang kami bangun untuk membentuk kritisisme pada mahasiswa sudah dicederai terkait munculnya pamflet Gibran yang akan datang di UIN," ucapnya.
Sumber: populis