GELORA.CO - Surat kabar Israel, Maariv, melaporkan tentang ketakutan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap surat perintah penangkapan yang akan dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Disebutkan bahwa Netanyahu telah berbuat banyak hal seperti meminta bantuan kepada mitranya yakni Inggris dan Jerman, dan yang terbaru adalah meminta bantuan pada Amerika Serikat.
"Netanyahu mengadakan diskusi pribadi dengan AS untuk mencegah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan," bunyi laporan tersebut, seperti dikutip pada Minggu (28/4).
Jika kabar itu terbukti benar, maka ini menunjukkan bahwa surat perintah penangkapan dari ICC sepertinya tidak bisa dihindari dan akan segera dikeluarkan.
Bahkan mungkin tidak hanya Netanyahu yang terseret, tetapi juga menteri keamanan dan kepala staf militer Israel.
Jenderal Cadangan Israel, Itzhak Brik mengatakan dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh Maariv. Dia mendesak agar Israel mengakhiri perang karena mereka benar-benar kalah.
Sebab, menurutnya, rencana Israel untuk menyerang Rafah tidak dapat sepenuhnya mengalahkan Hamas, dan serangan militer di Rafah tidak akan memperbaiki peluangnya.
“Kami benar-benar kalah, seandainya Anda (Netanyahu) belum memahaminya,” tegasnya.
Sumber: rmol