Sosok Muhammad Jaber, Panglima Jihad Islam yang Baru Saja Dibunuh Israel, Videonya Pernah Viral

Sosok Muhammad Jaber, Panglima Jihad Islam yang Baru Saja Dibunuh Israel, Videonya Pernah Viral

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Seorang panglima kelompok Jihad Islam Palestina bernama Muhammad Samer Jaber dikabarkan dibunuh Israel.

Media Palestina menyebut Muhammad Jaber tewas pada hari Jumat (19/4/2024), karena bentrokan bersenjata dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Nour Shams di Tepi Barat.

Jaber dikenal sebagai panglima Brigade Tulkarm yang terafiliasi dengan Saraya al-Quds, sayap militer milik gerakan Jihad Islam yang bermarkas di Gaza.

Dikutip dari Press TV, Jaber juga menjadi salah satu pendiri Batalian Tulkarm.


Selain Jaber, ada beberapa pejuang Jihad Islam yang tewas dalam bentrokan dengan Israel di kamp tersebut. Salah satunya adalah Slaim Ghannam (30).


Adapun Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah menyebut korban tewas lainnya adalah Nasrallah (16).

Jaber yang kerap juga dikenal dengan nama Abu Shujaa itu dilaporkan ditembak dengan lima peluru oleh Israel.

Pada bulan Desember lalu saudara Jaber yang bernama Mahmud juga meninggal karena operasi serupa di kamp pengungsian Nour Shams.

Adapun empat tentara Israel terluka akibat bentrokan itu. Dua di antaranya dalam kondisi parah.


Salah satu yang terluka adalah seorang perwira Brigade Maron dan seorang tentara dari satuan LOTAR dalam brigade itu.

Jaber sudah beberapa kali menghadapi upaya percobaan pembunuhan dan menjadi buruan Israel.


Dia pernah mengatakan tekad Jihad Islam justru akan makin kuat jika anggotanya dibunuh oleh pasukan Zionis.

"Tanpa takut ancaman, jika mereka membunuh saya atau manusia mana pun, situasinya tetap tidak akan berubah hingga tanah ini (Palestina) dibebaskan," kata Jabar dalam videonya yang pernah viral di media sosial.

"Dengan membunuh, mereka menawari kami suatu hadiah. Kelompok ini susah dihancurkan. Setiap hari mereka membunuh para pemimpin, dan mereka meningkatkan kekuatan dan tekad kami," katanya menambahkan.


Kantor berita WAFA menyebutkan tentara pendudukan Israel melancarkan operasi pada hari Kamis. Operasi itu berlangsung selama 17 jam dan memicu perlawanan.

"Buldoser Israel dengan sengaja merusak jalan utama, gang, jaringan air dan air limbah saat menuju ke kamp dan di dalam kam, merobohkan dinding, toko, dan sebagin rumah di kamp itu," kata WAFA.

WAFA juga menyebut tentara Israel menerobos masuk ke dalam rumah warga Palestina dan melakukan penggeledahan.

Tentara Israel turut memindahkan warga Palestina ke dalam satu ruangan dan menginterogasi mereka.

"Mereka mengubah beberapa rumah menjadi pos militer, mengerahkan penembak jitu, dan mencegah ambulans masuk ke area perkemahan untuk mengevakuasi pasien."

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan resmi tentang operasi di Tepi Barat dan individu yang ditargetkan.

Ketegangan di Tepi Barat naik setelah perang Hamas-Israel meletus di Gaza pada bulan Oktober 2023.

Serangan Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan hingga 34.000 warga Palestina. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.



Adapun Kementerian Kesehatan Palestina menyebut setidaknya ada 466 warga Tepi Barat yang dibunuh Israel atau pemukim Israel sejak perang di Gaza dimulai

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita