Sosok Andi Madinah, YouTuber yang Sebut Warga Turki Mayoritas Islam KTP

Sosok Andi Madinah, YouTuber yang Sebut Warga Turki Mayoritas Islam KTP

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Sosok Andi Madinah, YouTuber yang Sebut Warga Turki Mayoritas Islam KTP

GELORA.CO
- Pemilik channel YouTube Andi Madinah tengah menjadi sorotan setelah pernyataannya menyangkut masyarakat Turki banyak yang tak mengenal nama waktu salat menyita perhatian pembaca VIVA.co.id.

Andi mengatakan dalam video di channel Youtube-nya bahwa kehidupan masyarakat Turki banyak berubah setelah Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1923 mengubah Turki menjadi negara sekuler berbentuk republik.

Hanya dengan waktu 15 tahun, kata Andi, Mustafa Kemal Ataturk memberi banyak perubahan, diantaranya mengganti hari libur yang semula Jumat menjadi Minggu, merubah Hagia Sophia yang semula masjid menjadi museum hingga mengganti nama lima waktu salat.

Perubahan nama waktu salat ini yang diakuinya sangat membekas di kalangan masyarakat Turki. Sebab, kata dia, akibat hal tersebut banyak warga menjadi tidak mengenal nama waktu salat yang umum digunakan dan sebagian lagi malah mengenal lima waktu salat yang diubah Ataturk.

Terkait pernyataannya itu, banyak yang dibuat penasaran dengan sosok sang YouTuber. Lantas siapa Andi Madinah?

Memiliki nama lengkap Andi Bin Zarkasih, ia adalah seorang YouTuber yang aktif membahas mengenai hal unik yang ditemui di Turki. Kegiatan tersebut mulai ditekuni Andi sejak 2020, tepatnya saat pandemi COVID-19.

“Konten saya ini berfokus mengangkat hal-hal yang belum diketahui orang secara umum, intinya untuk membuka wawasan agar orang mengetahui hal yang tidak nampak oleh mereka seperti Turki saat ini,” ujar Andi saat dikonfirmasi VIVA, Jumat 10 Februari 2023 lalu.

Sejalan dengan kontenya, pria kelahiran Jambi 1974 ini ternyata adalah seorang tour guide pemandu wisata umroh dan wisata backpacker, usaha tersebut telah digeluti sejak 2014 silam.

Alumni Fakultas Hukum, Universitas Batanghari, Jambi ini mengaku sempat bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata pada 1997 hingga 2000 silam.

Andi mengatakan alasannya gemar mengeksplor Turki karena negara tersebut memiliki banyak hal menarik yang jarang diketahui orang banyak. Seperti salah satunya nama salat yang ditukar menjadi Bahasa Turki.

“Jadi kalau kita nanya dengan Bahasa umum ‘salat maghrib jam berapa’ mereka gak tahu. Jadi memang rata-rata mereka nggak salat, Islam KTP aja memang,” kata dia.

Uniknya lagi, sejumlah masjid yang berada di Kota Istanbul banyak yang menerapkan adzan online. Jadi, kata dia, ketika telah memasuki waktu salat secara otomatis masjid akan mengeluarkan suara adzan.

“Saya pernah waktu itu mau buka puasa, saya nunggu. Orangnya (muadzin) nggak ada tapi kok ada suara adzan. Jadi di Turki keadaan masjidnya itu untuk jemaahnya sangat memprihatinkan lah,” jelasnya.

Andi beranggapan, selain memisahkan politik dan agama, Mustafa Kemal Ataturk juga telah memisahkan umat Islam dengan Agamanya, sehingga dampaknya sangat terasa hingga hari ini.

“Turki sekarang ini, yang saya lihat tinggal namanya aja Islam, kehidupan di sana udah kayak di Barat. Kalau mereka diajak bicara soal agama, mereka akan bilang ‘ini bukan urusan kamu’.” pungkasnya.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita