Rupiah Terus Anjlok, Mendag Zulhas Minta Jangan Khawatir: Cadangan Devisa Kita Kuat

Rupiah Terus Anjlok, Mendag Zulhas Minta Jangan Khawatir: Cadangan Devisa Kita Kuat

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Rupiah Terus Anjlok, Mendag Zulhas Minta Jangan Khawatir: Cadangan Devisa Kita Kuat

GELORA.CO -
Nilai tukar rupiah ke dolar Amerika Serikat kian melemah, kini 1USD setara dengan Rp16.209,30. Akan tetapi, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas meminta masyarakat jangan khawatir.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan bahwasanya Indonesia masih memiliki cadangan devisa yang kuat.

"Ya, kita percaya kebijakan nanti akan dikeluarkan oleh BI (Bank Indonesia) ya, dan kita akan kuat. Cadangan devisa kita kan kuat, jadi tidak perlu terlalu khawatir," ujar dia, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

Dia pun meminta masyarakat percaya kepada kementerian dan lembaga yang menanggung otoritas tersebut.

"Kita percayakan pada yang punya otoritas untuk mengatasi perubahan itu. Tapi Menteri Keuangan dan Gubernur BI sudah menyampaikan ya, kita tidak perlu khawatir," tandas dia.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024. Rupiah diperkirakan baru akan ada di Rp 15.000 pada kuartal IV-2024, tepatnya di posisi Rp 15.800 per dolar AS.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan pada kuartal II-2024 ini rupiah diproyeksikan akan stabil di level Rp 16.200 per dolar AS, dan Rp 16.000 per dolar AS pada kuartal III-2024.

"Kami meyakini rupiah akan tetap stabil di sekitar Rp 16.200 di kuartal II ini, dan akan menguat ke arah rata-rata Rp 16.000 di kuartal III, dan bahkan akan menguat rata-rata Rp 15.800 pada kuartal IV-2024," kata Perry dalam konferensi pers Rabu, 24 April 2024.

Perry menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate pada April ini sebesar 25 basis poin (bps) menjadi Rp 6,25 persen dilakukan untuk stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini seiring dengan meningkatnya risiko global. 

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita