PDIP Ogah Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut: Berkompetisi dengan Ijeck Lebih Menarik

PDIP Ogah Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut: Berkompetisi dengan Ijeck Lebih Menarik

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - PDIP Sumut mendukung sikap Partai Golkar Sumut yang mendukung Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara.

Golkar Sumut sebelumnya membantah pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengaku sudah dapat tiket sebagai bakal calon gubernur Sumut di Pilkada serentak 2024.

PDIP menilai sikap kader dan pengurus Golkar Sumut  memiliki sejumlah alasan sekaligus mengingatkan agar Golkar agar belajar dari PDIP sebagai partai pengusung Bobby pada pemilihan Wali Kota Medan. 


"Iya betul mengingatkan (mesti belajar) dari PDIP. Sudah sewajarnya kalau Musa Rajekshah  lebih diunggulkan di Internal Golkar dan tiga pertimbangan besar, pertama ijeck adalah kader dan ketua Golkar Sumut sebelumnya Wakil Gubernur Sumut. Juga sebelumnya membawa Golkar menang," kata Aswan, Sabtu (13/4/2024). 



Aswan mengatakan, PDIP siap menghadapi figur siapa pun yang akan maju sebagai calon Gubernur dari Golkar. 

Namun sebut dia, Ijeck lebih layak sebagai tokoh Sumut maju sebagai calon Gubernur Golkar ketimbang Bobby yang bukanlah seorang kader. 

"Berkompetisi dengan Ijeck lebih menarik dan dinamis sebagai edukasi politik di Pilgub Sumut nanti bila memang di takdirkan nanti berbeda nama yang diusung oleh PDI Perjuangan," sambung Aswan. 

Hal sama juga disampaikan oleh politisi PDIP Sutrisno Pangaribuan.


Dia berpandangan penolakan terhadap Bobby yang disampaikan oleh sejumlah kader Golkar Sumut adalah aspirasi kader kepada partainya yang mesti diapresiasi. 


"Sebagai teman dalam politik, sikap rekan- rekan partai Golkar Sumut harus diapresiasi sebagai perwujudan demokrasi internal partai. Partai yang serius membangun kelembagaan partainya akan mengutamakan kader sendiri dalam Pilkada. Kecuali partai yang pragmatis, pasti akan tergiur dengan kekuasaan," kata Sutrisno. 

Golkar dan PDIP memiliki perolehan kursi di DPRD Sumut yang memungkinkan keduanya mengusung calon Gubernur pada Pilkada 27 November 2024.


Sebagai partai pengusung calon Gubernur Sumut, Sutrisno berharap Golkar tidak mengorbankan kader terbaiknya seperti yang dilakukan PDIP pada pemilihan wali Kota Medan 2020 silam. 

"Banyak belajar dari pengalaman buruk PDIP, hanya karena kekuasaan kader sendiri disembelih. PDIP sudah mengalaminya, Golkar mau ikut- ikutan dikhianati. Bagi PDIP lebih menarik kontestasi politik jika Musa Rajekshah yang dimajukan sebagai cawagub. Ijeck lebih menarik untuk dijadikan lawan tanding yang sepadan bagi PDIP.

Sebelumnya Sekretaris DPD Golkar Sumut Ilhamsyah memastikan Golkar belum menunjuk calon kepala daerah termasuk bakal calon Gubernur Sumut yang akan diusung di Pilkada serentak 2024.

Ilham menyebutkan,  proses pemilihan bakal calon Gubernur, Bupati dan Wali kota dari Golkar berdasarkan berdasarkan proses penjaringan dan juga hasil survei internal partai. 

"Yang pasti survei itu dilakukan pada level Bupati sampai Gubernur. Siapa nanti survei paling tinggi itu nanti akan ditentukan oleh DPP," kata Ilham, Senin (8/4/2024). 


Sejauh ini untuk calon Gubernur Sumut yang disebut akan diusung Golkar adalah Ketua DPD Golkar Musa Rajekshah atau Ijeck dan Walikota Medan Bobby Nasution. 

Namun sebut anggota DPRD Medan itu, berdasarkan hasil survei internal partai, nama Ijeck unggul dari calon lainnya. 

Hal itu pun terbukti dengan kemenangan Golkar di Sumut pada pemilu 14 Februari 2024 kemarin. 

"Tapi kami yakin, kalau survei dari kader Golkar kami yakin sudah pasti Musa Rajekshah. Karena setelah hasil Rapim kami kan memiliki struktur mulai dari DPC sampai ke Desa dan semua mendukung Ijeck. Apa buktinya dengan kemenangan kemarin. Kalau survei kami yakin Musa Rajekshah tertinggi. Kami yakin Golkar nanti akan mengusung Musa Rajekshah," kata Ilhamsyah. 

Meski Golkar terbuka bagi semua pihak, namun sebut Ilhamsyah, Golkar mengutamakan kader sendiri untuk dimajukan pada Pilkada 27 November 2024.


"Dan perlu kami sampaikan di Golkar tidak ada mahar untuk menjadi calon kepala daerah. Golkar sangat terbuka. Siapa saja bisa mendaftar, cuman yang paling utama adalah kader Golkar," sambung dia. 

"Dan Golkar Sumut adalah sebagai pemenang tentu ada pemikiran lain dari kami kami sini dan DPP harus memikirkan itu juga. Jika Golkar itu telah menunjukkan kualitas, kuantitas, dari proses demokrasi kemarin."

Bobby ikuti pertemuan Golkar di Jakarta

Bobby Nasution diketahui menghadiri acara pembekalan calon kepala daerah yang akan diusung dari Partai Golkar.

Acara itupun diketahui dilaksanakan di kantor DPP Partai Golkar yang berada di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Adapun agenda dalam pertemuan tersebut yakni pembekalan bagi calon kepala daerah untuk menghadiri arahan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Saat ditemui, Bobby Nasution mengatakan bahwa dirinya hadir dalam pertemuan tersebut berdasarkan undangan dari Partai Golkar.

"Ya diundang, diundang dari Golkar acara kepala daerah," kata Bobby, Minggu (7/4/2024).

Pria yang menjabat sebagai Wali Kota Medan itu mengatakan bahwa, undangan tersebut diterima dalam dua bagian yakni sebagai calon gubernur dan wali kota.

"Undangannya dua, sebagai calon gubernur dan sebagai wali kota," jelasnya.



Terkait hal tersebut, lantas awak media pun menanyakan apakah dirinya akan mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Utara atau kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan.

"Tanya pak wakil," ucapnya sembari menunjuk kearah Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman sembari meninggalkan barisan jurnalis.

Saat ditanya mengenai apakah Bobby telah menjadi kader dari Partai Golkar, dirinya hanya menjawab singkat.

"Belum ada KTA (kartu tanda anggota) nya," jawabnya sembari menaiki mobil dinasnya

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita