GELORA.CO - Pemerintah dan Muhammadiyah akan menetapkan Hari Raya Idulfitri 2024 pada Rabu (10/4). Tepat pada Selasa (9/4) masyarakat sudah dapat melaksanakan malam takbiran sembari merayakan selesainya bulan Ramadan dan menyambut 1 Syawal.
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi salah satu masjid yang berada di Gunung Kidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Jamaah Masjid Aolia ini sudah merayakan takbiran pada hari Kamis (4/4) malam, dan pagi ini mereka telah melaksanakan salat Ied.
Jemaah Masjid Aolia melaksanakan salat Idulfitri lima hari lebih awal dari pada kalender pemerintah dan ketetapan Muhammadiyah.
Hal ini bukan pertama kalinya terjadi pada jamaah masjid ini. Pada tahun 2023, masjid ini juga menggelar Salat Ied dua hari lebih awal dari jadwal yang telah pemerintah tetapkan.
Imam Masjid Aolia, Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau lebih akrab dipanggil Mbah Benu memimpin salat Ied ini.
Dalam sebuah video yang beredar, ia mengaku bahwa dirinya menerima “telepon” dari Tuhan, mengatakan bahwa Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 Masehi jatuh pada tanggal 5 April 2024.
“Saya tidak pakai perhitungan. Saya telpon langsung kepada Allah Taala,” jelas Mbah Benu.
“‘Ya Allah, (hari ini) sudah tanggal 29 (bulan Ramadan), 1 Syawal-nya kapan?’ Allah Taala bercerita, tanggal 5 (April 2024),” lanjutnya.
Selain itu, ia meminta untuk para jamaah untuk tidak saling menyalahkan orang lain. Terutama, berkaitan dengan penetapan Hari Raya Idulfitri.
“Jangan menyalahkan orang. Ya kalau salah, tapi kalau benar malah dia yang untuk, kita jadi tertuduh,” ungkap Mbah Benu.
Ia juga meminta Jamaah Masjid Aolia agar masyarakat untuk terus menjaga dan merawat persatuan dan kerukunan satu sama lain.
“Saling rukun, jaga persatuan, dan kesatuan dengan siapa saja,” paparnya.
Sumber: ftnews