Menyayat Hati, Korban Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek KM 58 Ternyata Ingin Mudik untuk Jadi Wali Nikah Kakak Perempuannya: Mah, Aa' Mau Pulang

Menyayat Hati, Korban Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek KM 58 Ternyata Ingin Mudik untuk Jadi Wali Nikah Kakak Perempuannya: Mah, Aa' Mau Pulang

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Insiden kecelakaan di jalan Tol Jakarta Cikampek KM 58 Karawang menyisakan duka yang menyayat hati bagi keluarga korban. 

Salah satunya datang dari korban bernama Muhammad Nazaki (Zaki) dari Ciamis, Jawa Barat. Ibu korban bernama Yuyun tak kuasa menahan kesedihannya ketika mengetahui anak lelakinya menjadi satu dari 12 korban kecelakaan yang meninggal dalam kejadian nahas di KM 58. 

Zaki merupakan satu dari seluruh korban tewas yang berada di mobil travel Gran Max bernomor polisi B-1635-BKT yang ringsek dan hangus terbakar. 

 Yuyun menuturkan bahwa putranya tersebut memang berencana mudik lebaran untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Selain itu, rencana kepulangan Zaki ke kampung halaman adalah untuk menjadi wali nikah kakak perempuannya. 

Pasalnya, ayah dari Zaki diketahui sudah meninggal dunia sehingga ia sebagai adik lelaki harus menikahkan kakaknya. "Iya, rencananya mau silaturahmi dan dia juga mau jadi wali untuk kakaknya yang mau nikah. 

Soalnya bapaknya sudah nggak ada," ucap Yuyun sedih kepada Tim TvOne. Zaki mudik bersama sahabat karibnya, Rizky, yang juga menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut. 

Yuyun sama sekali tidak menyangka lantaran semula Zaki berniat pulang mudik menggunakan sepeda motor. Perempuan baya tersebut mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama anaknya pulang dari perantauan menggunakan mobil travel. 

Dengan nada sedih, Yuyun mengungkap bahwa awalnya ia sempat berkomunikasi dengan sang anak. Sebelum berangkat selepas subuh, Zaki sempat mengabari ibunya bahwa ia akan pulang menggunakan sepeda motor. 

"Baru kali ini (pakai travel), biasanya dia pulang pakai motor. Itu juga rencananya pakai motor, tapi nggak tahu tiba-tiba naik travel itu." "Mah, Aa' mau pulang malam Senin. Iya A', trus Aa' naik apa? Aa' mau naik travel, tapi travelnya sudah penuh katanya.

 Nggak mau kalau penuh, nanti aja pakai motor katanya," ujar Yuyun. "Nah habis itu nggak kontak lagi. Habis itu saya WA, Aa' sampai mana? Tapi hp-nya sudah nggak aktif, ditelpon juga nggak aktif. Saya pikir sudah habis batrai kali," lanjutnya. 

Wanita berkerudung biru tersebut akhirnya mulai cemas ketika sang anak tak kunjung tiba di rumah hingga siang hari. Terlebih, Zaki sudah tidak dihubungi lagi ketika Yuyun menelponnya. "Ke mana si Aa' ya Allah, ini ada apa. 

Saya bilang gitu," tutur Yuyun. Hingga pada siang hari, Yuyun didatangi oleh pihak pemilik travel. Ia sempat bingung lantaran dimintai banyak data Zaki dan buru-buru diajak ke tempat agen. 

Pihak yang mendatanginya juga tidak langsung memberi kabar bahwa Zaki telah mengalami kecelakaan pada pagi tadi. "Ini rumah Zaki, iya. Minta KK katanya, untuk apa? Kan Zaki di perjalanan. 

Iya, ini mobilnya bermasalah katanya." "Nggak bilang kecelakaan, cuma bilang mobilnya bermasalah," kata Yuyun dengan suara parau. Sempat bingung, Yuyun akhirnya hanya bisa meratap lemas ketika akhirnya mengetahui anak kebanggannya itu telah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut. 

Ia pun hanya bisa pasrah dan meratapi takdir mengenaskan yang menimpa anaknya. "Sampai di agen sudah banyak orang, banyak polisi, tapi tidak bilang kalau Zaki meninggal. Saya lihat kok pada nangis." "Pas sudah tau gitu, katanya mobilnya kebakaran. 

Baru saya (tahu) oh Zaki sudah meninggal," "Ya sudah saya pasrah saja, ini sudah takdir Allah. Mungkin ini sudah jalan yang terbaik buat Zaki," terang Yuyun dengan nada bergetar. 

Proses Identifikasi Jenazah Masih Berjalan Kecelakaan di KM 58 tersebut melibatkan Bus Primajasa nopol B-7655-TGD, minibus Grand Max bernopol B-1635-BKT, dan mobil Daihatsu Terios yang belum diketahui nomor polisinya. Korban meninggal dalam kejadian tersebut adalah 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. 

Hingga Senin malam, proses identifikasi forensik masih terus dilakukan mengingat keadaan jenazah seluruh korban dalam kondisi terbakar mengenaskan. 

Hal itu sebelumnya juga telah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang datang langsung ke RSUD Karawang. 

"Jadi saat ini sedang berlangsung, sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan antemortem dan sisanya tentunya sedang kami tunggu dan kami berupaya untuk segera menghubungi pihak keluarga korban," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit


Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita