GELORA.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus baru kasus dugaan korupsi pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.
Penetapan tersangka itu setelah KPK melakukan gelar perkara untuk mempertanggung jawabkan perbuatan rasuah itu.
Penetapan tersangka tersebut merupakan lanjutan dari penyidikan KPK terhadap dua tersangka sebelumnya. Yakni, Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono dan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo Siska Wati.
"Kami mengkonfirmasi atas pertanyaan media bahwa betul yang bersangkutan menjabat bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 sampai dengan sekarang," kata kepala bagian pemberitaan KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Selasa (16/4).
Ali menjelaskan, penetapan tersangka itu dikembangkan setelah KPK menganalisa keterangan saksi-saksi, termasuk dua pihak yang telah menyandang status tersangka. Serta berdasarkan alat bukti selama proses penyidikan.
"Tim penyidik kemudian menemukan peran dan keterlibatan pihak lain yang turut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo," ucap Ali.
Menelisik harta kekayaan Gus Muhdlor dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman elhkpn.kpk.go.id, pada Selasa (16/4) memiliki total harta kekayaan sejumlah Rp 4.775.589.664 atau Rp 4,7 miliar. Harta kekayaan itu terakhir dilaporkan ke KPK, pada 6 Maret 2023 untuk tahun periodik 2022.
Gus Muhdlor tercatat memiliki harta berupa dua bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Jawa Timur. Jumlah keseluruhan harta tidak bergerak milik Gus Muhdlor senilai Rp 1.735.500.000 atau Rp 1,7 miliar.
Gus Muhdlor juga tercatat memiliki harta berupa alat transportasi yakni Mobil Honda Jazz tahun 2011 dan motor Honda Beat tahun 2014. Harta bergerak milik Gus Muhdlor seluruhnya tercatat Rp 183.500.000.
Ia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sejumlah Rp 3.680.000.000 atau Rp 3,68 miliar. Gus Muhdlor juga tercatat memiliki surat berharga Rp 900.000, kas dan setara kas Rp 1.646.717.180.
Namun, Gus Muhdlor tercatat memiliki utang sebesar Rp 3.370.127.516. Sehingga, total keseluruhan harta Gus Muhdlor mencapai Rp Rp 4.775.589.664 atau Rp 4,7 miliar.
Sumber: jawapos