Hasil Pemilu yang Memenangkan Prabowo-Gibran Hanya Dipihaki Istana, KPU, dan MK

Hasil Pemilu yang Memenangkan Prabowo-Gibran Hanya Dipihaki Istana, KPU, dan MK

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Hasil Pemilu yang Memenangkan Prabowo-Gibran Hanya Dipihaki Istana, KPU, dan MK

GELORA.CO -
Pengamat politik Rocky Gerung menilai hasil pemilu yang memenangkan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hanya dipihaki Istana, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Sehingga menurut Rocky Gerung hingga sekarang PDIP belum merapat ke kubu Prabowo-Gibran, dan ia merasa berdasarkan survei internal partai berlambang banteng itu, opini publik lebih berpihak kepada mereka dan paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Jadi ini yang kita sebut sebagai kecerdikan PDIP membaca bahwa dukungan publik terhadap hasil pemilih itu sangat lemah gitu, lain kalau dukungan publik kuat itu pasti PDIP sudah merapatlah di situ," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (24/4).

"Tapi PDIP juga punya survei membaca opini publik bahwa opini publik berpihak pada PDIP, berpihak pada tim 01, tidak berpihak pada hasil pemilu, hasil pemilu itu dipihaki hanya oleh Istana dan KPU, dan Mahkamah Konstitusi, tapi itu kan lembaga sebetulnya kan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai peluang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu terbuka, karena kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik.

"Kalau pertanyaanya terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, sekali lagi kami ingin jelaskan bahwa secara personal, secara pribadi hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik, mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia bangsa Indonesia tersebut," kata Basarah saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024), dikutip dari Sindo News.

Namun meskipun demikan, ia menekankan Megawati mengetahui posisinya, sehingga pertemuan dengan Prabowo diperkirakan akan terjadi setelah Rakernas PDIP selesai jika bersifat politis.

"Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi sudah informasikan detail tanggalnya yaitu tanggal 24, 25, dan 26 Mei yang akan datang. Apakah pertemuan secara pribadi itu akan atau dimungkinkan terlaksana? Bisa saja iya. Tapi sekali lagi, Bu Mega adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi seorang warga negara Indonesia seperti beliau menuliskan di Amicus Curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima," ucapnya.

"Tetapi kalau pertanyaannya dikaitkan dengan politik, Bu Mega terikat oleh aturan yang dibuat di partainya sendiri, beliau telah memutuskan 24 sampai 26 Mei yang akan datang dilaksanakan sebuah Rakernas yang salah satunya akan diambil keputusan strategis tentang bagaimana positioning politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo kelak," tandasnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita