Dari video yang beredar terlihat penumpang mengalami panik ketika pesawat itu teiba tiba saja ‘Terjun Bebas” atau menukik.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 14 Maret 2024, Armada milik maskapai Chile, LATAM, dilaporkan mengalami penurunan tiba-tiba saat penerbangan dari Sydney, Australia, menuju Auckland, Selandia Baru, pada hari Senin lalu. Insiden tersebut menyebabkan 50 penumpang mengalami luka-luka.
"Sebanyak 12 orang telah dilarikan ke rumah sakit, sementara satu orang diperkirakan mengalami kondisi serius," ujar juru bicara ambulans.
Penyebab pasti dari insiden tersebut belum diketahui. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, LATAM menyatakan bahwa cedera tersebut disebabkan oleh "kejadian teknis selama penerbangan yang mengakibatkan getaran yang kuat".
Sementara itu, penumpang pesawat melaporkan bahwa pesawat dengan cepat kehilangan ketinggian, menyebabkan penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman terlempar ke langit-langit pesawat.
"Beberapa penumpang mengalami luka parah dan situasinya sangat menakutkan," ujar seorang penumpang kepada Radio RNZ.
Insiden ini terjadi pada saat yang penuh gejolak bagi Boeing. Sebelumnya, Boeing telah mengalami serangkaian masalah terkait keselamatan.
Pada tanggal 4 Maret, sebuah Boeing 737 milik United Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di Houston, Texas, setelah mengalami kebakaran mesin tak lama setelah lepas landas. United Airlines menyatakan bahwa mesin tersebut menelan beberapa bungkus plastik gelembung yang ada di landasan sebelum keberangkatan.
Hanya dua hari kemudian, sebuah insiden lain terjadi di mana asap di kabin pesawat Boeing 737-800 memaksa melakukan pendaratan darurat di Portland, Oregon.
Sumber: viva