GELORA.CO - Ustadz Solmed menjadi sorotan setelah penampakan rumah megahnya di kawasan Bogor, Jawa Barat viral.
Rumah ustadz Solmed menjadi sorotan, karena warganet tak menyangka seorang pemuka agama memiliki rumah yang sangat besar.
Namun, kabarnya Ustadz Solmed akan menjual rumah mewah dan megahnya senilai Rp 80 miliar, untuk membangun rumah baru yang lebih besar lagi.
"Kabar itu benar. Yah mau lah saya jual, kalau laku ya udah. Kalau ada yang mau harga Rp 80 Miliar kenapa engga," kata Ustadz Solmed ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).
Alasan Solmed menjual rumah dengan harga fantastis tentu saja dirinya mau mencari keuntungan. Ia menilai harga Rp 80 miliar bukan nominal yang fantastis di bidang properti.
"Alasannya saya Cari untung lah dan cari cuan. Sekarang gini, pengusaha properti kan banyak. Dia juga jual rumah. Ya sama lah, kalau ada yg mau kenapa nggak kan. Ya lepas aja," ucapnya.
Jika rumahnya laku, Solmed mengklaim dirinya akan menambah lapangan pekerjaan, karena ia akan membangun bangunan rumah lagi untuk ia singgahi.
"Kalau untung kalau cuan ya tanah masih ada, pabrik semen masih buka, tukang kuli bangunan juga nanyaon kapan lagi tad, masih bisa kita pakai malah nambah pekerjaan buat orang."
"Nggak ada yang dipikirin sih, asal untung, lepas aja. Dan Rp 80 miliar buat saya itu udah untung," jelasnya.
Solmed mengakui sudah ada yang mengajukan penawaran membeli rumah super mewahnya yang dia jual seharga Rp 80 miliar itu.
"Soal cuan kan bisa kita timang timbung nih. Timbang timbung itu istilahnya kayak pasir ada yang naik eh pasir turun, bata naik, gitu kan kata orang bangunan," ungkapnya.
Ustaz Solmed menegaskan bahwa rumah mewah dan megahnya itu ia bangun dengan sistem pembayaran cash bukan kredit atau mengangsur.
"Saya dari 2020 udah beli tanah ya terus ngebangunnya mulai 2021. Untuk ngebangun semua ada termin ya, tetep cash tali ada termin berapa bulan termin pertama, berapa bulan termin kedua dan itu sesuai dengan progress bangunan kita," ujar Ustaz Solmed
Sumber: Tribunnews