Tersandung Skandal Korupsi, Presiden Vietnam Mundur Meski Baru Setahun Berkuasa

Tersandung Skandal Korupsi, Presiden Vietnam Mundur Meski Baru Setahun Berkuasa

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Tersandung Skandal Korupsi, Presiden Vietnam Mundur Meski Baru Setahun Berkuasa


GELORA.CO - Presiden Vietnam Vo Van Thuong mengundurkan diri setelah hanya satu tahun menjabat, media pemerintah mengumumkan Rabu 20 Maret 2024.

Langkah ini dilakukan negara komunis tersebut melakukan pembersihan besar-besaran terhadap korupsi. Kantor Berita Vietnam (VNA) mengatakan Thuong bersalah atas “pelanggaran dan kekurangannya” dan pengunduran dirinya telah diterima oleh komite pusat partai.

Komite Sentral Partai, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam yang dikuasai Partai Komunis, menyetujui pengunduran diri Thuong hanya sekitar satu tahun setelah pemilihannya.

Presiden memegang peran seremonial namun merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di negara Asia Tenggara. Panggilan telepon ke kantor kepresidenan pada Rabu tidak dijawab.

Pertemuan komite tersebut mendahului sidang luar biasa parlemen Vietnam yang dijadwalkan pada Kamis 21 Maret 2024 ketika para deputi diperkirakan akan mengkonfirmasi keputusan partai.

Kejatuhan dramatis pria berusia 53 tahun ini terjadi ketika Vietnam mengalami pergolakan politik besar-besaran. Pendahulu Thuong juga dipaksa mundur dalam upaya pemberantasan korupsi yang menyebabkan beberapa menteri dipecat dan para pemimpin bisnis terkemuka diadili karena melakukan penipuan.

VNA mengatakan Thuong telah melanggar “peraturan” yang tidak disebutkan dan gagal memberikan contoh yang tepat sebagai kepala negara.

“Pelanggaran dan kekurangan Kamerad Vo Van Thuong telah menimbulkan opini publik yang buruk, berdampak pada reputasi Partai, Negara, dan dirinya sendiri secara pribadi,” kata VNA. Sadar sepenuhnya akan tanggung jawabnya kepada Partai, Negara, dan Rakyat, ia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Thuong menjadi presiden pada 2 Maret tahun lalu setelah presiden Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri dalam sebuah tindakan tiba-tiba yang tidak biasa bagi Vietnam, di mana perubahan politik telah lama diatur dengan cermat, dengan penekanan pada stabilitas.
 
Thuong mengundurkan diri beberapa hari setelah polisi Vietnam mengumumkan penangkapan mantan kepala provinsi Quang Ngai di Vietnam tengah atas dugaan korupsi satu dekade lalu, yang menjabat saat Thuong menjadi ketua partai di sana.

Dia juga pernah menjadi pejabat senior partai di pusat perekonomian Kota Ho Chi Minh, yang telah diguncang oleh penipuan keuangan bernilai miliaran dolar yang sudah berlangsung lama, dan persidangan besar-besaran saat ini sedang berlangsung.

Thuong secara luas dianggap dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong yang sudah lanjut usia, tokoh paling berpengaruh di Vietnam dan arsitek utama kampanye anti-korupsi.

Sebelum Phuc, hanya satu presiden Partai Komunis yang pernah mengundurkan diri, dan itu karena alasan kesehatan.

Meskipun presiden adalah kepala negara, kekuasaan sebenarnya berada di tangan Sekretaris Jenderal partai Nguyen Phu Trong, yang dianggap sebagai arsitek di balik upaya antikorupsi, yang telah terbukti populer di kalangan masyarakat Vietnam.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita