Suara PSI Tiba-tiba Meroket, Pengamat: Aneh, Lembaga Survei Harus Kawal!

Suara PSI Tiba-tiba Meroket, Pengamat: Aneh, Lembaga Survei Harus Kawal!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendadak meroket jelang akhir penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Berdasarkan hasil real count KPU, suara PSI menembus angka 3,12% dari total suara yang masuk. Dalam rentang waktu 17 jam, suara PSI mengalami kenaikan sebesar 72.441 ribu suara. 

Dari yang mulanya 2.319.968 suara pada 1 Maret 2024 pukul 16.00 WIB kemudian menjadi 2.392.409 suara pada 2 Maret 2024 pukul 09.00 WIB.  

Mencermati kenaikan itu, pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyayangkan data C1 Plano yang dimiliki KPU tidak dapat diperoleh semua orang. Padahal, menurutnya pencocokan data sangat penting.  

Ia mengimbau para lembaga survei yang sebelumnya rajin menjalankan quick count (hitung cepat) ikut mengawal lonjakan suara partai pimpinan Kaesang Pangarep—putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 “Kenaikan angka mendadak ini cukup aneh. Kemarin kan penghitungan sempat terhenti setelah komisioner KPU mendapatkan teguran DKPP. 

Partai Gelora juga ikut naik walaupun tidak setinggi PSI,” tutur Ikrar, Minggu (3/3/2024). “Teman-teman yang melakukan quick count harus bersuara karena selama ini hitungan mereka hampir tak pernah meleset. 

Kemudian, kalau data tersebut ternyata sama dengan yang dimiliki KPU, maka harus ditilik bagaimana suara itu masuk melalui C1 dan dari TPS mana. Hanya melalui hal itu kita bisa melihat dari mana suara itu masuk,” jelas dia. 

Ikrar mengaku mendapatkan informasi ini dari WhatsApp Group (WAG) dan hal ini cukup mengejutkan bagi teman-temannya seperti Goenawan Mohammad dan Burhanuddin Muhtadi. 

“Mereka surprise aja dan diantara mereka sebetulnya ada juga yang ikut menjadi lembaga survei quick count. Burhanuddin, misalnya. 

Waktu itu mereka melakukan quick count dan saat ini mereka sedang kembali berupaya mencocokan antara data KPU dan TPS,” kata pensiunan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini. Ikrar juga mengungkapkan satu-satunya lembaga sekarang yang memiliki akses tersebut di luar KPU hanya polisi. 

Polisi menurut Ikrar memiliki jaringan khusus di TPS. Ledakan suara PSI juga terjadi dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 1-2 Maret 2024. 

Dalam waktu sehari, PSI memperoleh 101.426 suara setelah data Sirekap menunjukkan ledakan suara pada Jumat (1/3/2024). 

Data Sirekap pada pukul 14.00 WIB, 2 Maret 2024, memperlihatkan suara PSI bertambah 0,12 persen selang 24 jam ledakan suara. 

Suara PSI bertambah dari 2.300.600 pada 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB menjadi 2.402.026 suara atau 3,13 persen pada 2 Maret pukul 14.00 WIB.

 Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penghitungan di 541.298 dari 823.236 tempat pemungutan suara (65.75 persen)

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita