Sirekap KPU: Raihan Suara PSI Melebihi Penambahan Suara PDIP Sepekan Terakhir

Sirekap KPU: Raihan Suara PSI Melebihi Penambahan Suara PDIP Sepekan Terakhir

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Sirekap KPU: Raihan Suara PSI Melebihi Penambahan Suara PDIP Sepekan Terakhir


GELORA.CO -  Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 'meledak' atau melonjak drastis dalam enam hari terakhir. Lonjakan suara partai yang dipimpin anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu bahkan melampaui penambahan suara yang didapatkan PDIP, partai peraih suara terbanyak dalam Pileg DPR RI.

Ledakan suara itu tampak dalam hasil penghitungan surat suara atau real count sementara yang dilakukan KPU menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Data perolehan suara setiap partai dalam Pileg DPR RI itu dipublikasikan di laman laman web pemilu2024.kpu.go.id.

Hasil real count terhadap data dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, menunjukkan, bahwa PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Adapun PDIP memperoleh 12.321.991 suara (16,52 persen)

Lantas, hasil real count terhadap 541.260 TPS per Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. PDIP tercatat mendapatkan 12.584.432 (16,41 persen).

Dari data tersebut tampak bahwa PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara dan secara persentase bertambah 0,45 persen dalam enam hari terakhir. Sementara itu, PDIP mendapatkan tambahan suara 'hanya' 262.441 suara, tapi persentasenya turun 0,11 persen.

PSI satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sebesar itu. Adapun data masuk untuk real count bertambah dari 10.484 TPS dalam enam hari terakhir. 

Komisioner KPU RI Mochammad Afifuddin enggan berkomentar panjang lebar ihwal ledakan PSI di laman publikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa raihan suara resmi mengacu kepada hasil rekapitulasi manual berjenjang.

"Pokoknya, biar rekapitulasi berjenjang saja yang bicara (soal) angka-angka," kata Afif kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2024). Rekapitulasi manual raihan suara dari pemilih dalam negeri diketahui kini sudah sampai di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK).

Afif ogah menjawab ketika diminta tanggapannya ihwal munculnya isu penggelembungan suara terkait ledakan suara PSI tersebut. Dia langsung meninggalkan wartawan dan masuk ke dalam ruangan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi heran melihat ledakan suara PSI hingga membuat persentase raihan suaranya lebih dari 3 persen. Sebab, hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan lembaganya menunjukkan bahwa raihan suara PSI hanya 2,81 persen.

Menurut Profesor Ilmu Politik UIN Jakarta itu, lonjakan suara PSI di Sirekap itu bukan hal yang normal. Pasalnya, data masuk sudah dari 64,75 persen dari total TPS. Dengan data masuk yang sudah besar, perubahan raihan suara seharusnya tak lagi signifikan.

"Sementara perolehan suara PSI 'meledak' hanya dlm beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini," kata Burhanuddin lewat akun X-nya yang telah terverifikasi, Sabtu.

Sebagai catatan, setiap partai politik peserta Pileg DPR RI berlomba-lomba meraih suara di atas ambang batas parlemen 4 persen. Sebab, partai yang total raihan suara nasionalnya tak melampaui ambang batas, maka tidak akan mendapatkan kursi di parlemen. Meski caleg-caleg yang diusung partai yang tak melampaui ambang batas parlemen itu mendapatkan suara tertinggi di daerah pemilihan (dapil), tapi semua itu percuma karena partainya tak akan dilibatkan dalam pembagian kursi.

Sumber: republika
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita