Pasalnya Rocky Gerung merasa PDIP dan NasDem pasti akan mengajukan hak angket di DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 meski harus dicicil, dan menurutnya akan mengakibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meriang.
"Tetapi kalau kita pantau sebetulnya psikologi PDIP dia tetap ingin itu dilanjutkan tuh, tinggal momentum dan dorongan kecil dari masyarakat sipil tuh, demikian juga NasDem, NasDem bahkan menganggap ada tidaknya PDIP itu mesti didahului," ucapnya.
"Jadi saya kira ada semacam diam-diam ada courtesy call diantara NasDem dan PDIP atau tokoh-tokoh NasDem untuk mencicil isu ini, dan ini juga bagus juga kalau dicicil supaya Jokowi meriang terus," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (6/3).
Sementara diketahui, berdasarkan jejak pendapat Litbang Kompas terbaru, sebesar 62,2 persen responden menyetujui jika DPR menggunakan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
"Sebagai bagian dari hak DPR, lebih dari separuh responden (62,2 persen) jajak pendapat menyatakan setuju jika DPR menggunakan wewenangnya untuk menyelidiki dugaan kecurangan di pemilihan presiden (pilpres)," demikian ditulis peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dikutip dari Kompas.
Berdasarkan survei, menurut Yohan, sikap setuju hak angket tidak hanya ditunjukkan responden yang mengetahui dan mengikuti isu tersebut, namun juga mereka yang tidak tahu atau tidak mengikuti pemberitaan terkait hak angket.
Sedangkan responden yang tidak setuju DPR menggunakan hak angket sebesar 33 persen, dan tidak tahu atau tidak menentukan pilihan 4,8 persen dalam jejak pendapat Litbang Kompas yang digelar pada 26-28 Februari 2024 itu.
Sumber: populis