Mulanya Denny Siregar mengatakan Prabowo Subianto dikabarkan telah membentuk kabinet bayangan untuk pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming Raka dengan melibatkan Jokowi.
"Dan dikabarkan juga Prabowo sudah membentuk kabinet bayangan dia sendiri kalau dia nanti dilantik menjadi Presiden Oktober, dan kabarnya pembentukan kabinet bayangan ini juga melibatkan Jokowi, karena Jokowi punya kepentingan untuk menempatkan orang-orangnya sebagai menteri," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menilai Prabowo hanya akan menempatkan orang-orang Jokowi di dalam pemerintahannya selama satu tahun, dan selanjutnya diisi oleh orang-orang kepercayaannya.
"Tetapi pandangan saya pribadi Prabowo mungkin akan mengiakan saja apa keinginan Jokowi sampai dirinya dilantik nanti, bahkan mungkin orang-orang Jokowi itu akan diberikan jabatan selama setahunlah pemerintahan Prabowo nanti," imbuhnya, dikutip populis.id ari YouTube 2045 TV, Jumat (15/3).
Sementara sebelumnya, Denny Siregar mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membangun kekuatan di luar pemerintah untuk mengimbangi kekuasaan Prabowo Subianto setelah resmi dilantik sebagai kepala negara.
Jokowi, kata Denny Siregar, membangun kekuatan menggunakan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memihaknya, karena Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang kini memimpin PKB diisukan akan didepak.
"Dan Jokowi juga sudah membangun kekuatan di luar pemerintahan untuk mengimbangi kekuasaan Prabowo nanti, salah satu kendaraan besar Jokowi yaitu Partai Golkar yang dia bangun juga untuk kendaraan anaknya Gibran ketika akan jadi calon presiden di 2029 nanti," ungkap Denny.
"Jokowi di 5 tahun ke depan dengan Golkar-nya kemungkinan akan menggandeng PKB, PKB-nya Cak Imin ya benar, tapi isunya nih Cak Imin akan disingkirkan dari PKB dan partai itu akan diisi oleh orang-orang Jokowi sehingga Golkar dan PKB akan berjalan bersama di 2029 nanti," imbuhnya.
Dan jika berhasil, maka setiap kebijakan Prabowo bisa dihalau oleh Golkar dan PKB di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga posisinya sebagai kepala negara tidak akan maksimal.
"Dengan kekuatan besar di parlemen maka posisi Prabowo sebagai presiden akan tidak maksimal karena setiap kebijakan dia akan dihadang di DPR nanti oleh gabungan Golkar dan PKB-nya Jokowi," ujar Denny.
Sumber: populis