GELORA.CO -Publik perlu melihat situasi politik saat ini dengan jernih. Dengan begitu, tidak disusupi ataupun ditunggangi oleh kepentingan kelompok.
Demikian antara lain pendapat Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul soal isu pemilu curang yang terus dibangun belakangan ini.
Sebab, kata Adib, tidak menutup kemungkinan tekanan massa memang sengaja dipakai oleh partai politik (parpol) sebagai daya tawar demi mendapat kekuasaan, atau istilahnya politik dagang sapi.
“Pendemo harus sadar kalau hanya dijadikan martir, parpolnya deal kekuasaan. Karena yang sering terjadi adalah transaksional,” kata Adib saat dihubungi, Senin malam (4/3).
Kesimpulan itu, sambung Adib, tidaklah berlebihan. Mengingat isu yang dibangun yakni pemilu curang dan hak angket sangat kental dengan kepentingan partai politik.
Apalagi, sejumlah aksi-aksi yang dilakukan belakangan ini dimotori oleh dua kubu capres yang belum menerima hasil Pemilu 2024.
“Jadi harus dilihat jernih. Keutuhan NKRI harga mati. Jangan sampai dijadikan bahan bakar permusuhan,” demikian Adib.
Sumber: RMOL