Panglima Pajaji Dayak Kutuk Proyek IKN, Ferdinand Hutahaean Prediksi Proyek IKN Akan Mangkrak

Panglima Pajaji Dayak Kutuk Proyek IKN, Ferdinand Hutahaean Prediksi Proyek IKN Akan Mangkrak

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Panglima Pajaji Dayak Kutuk Proyek IKN, Ferdinand Hutahaean Prediksi Proyek IKN Akan Mangkrak


GELORA.CO -  Panglima Pajaji Suku Dayak buka suara terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Dalam tayangan video yang beredar di Media sosial, Panglima Pajaji mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok pembohong.

"Bapak insinyur Presiden Haji Joko Widodo, bapak sudah membohongi kami lagi. Apa buktinya? Buktinya masyarakat kami resah di Kalimantan," tegasnya, mengutip Viva pada Jumat (15/3/2024).

Ia menyebut bahwa masyarakat Kalimantan semakin gelisah karena adanya proyek pembangunan IKN tersebut.

"Ini tambah masuk lagi proyek IKN, pembangunan IKN di Kalimantan. Saya sampai dunia kiamat pun tidak pernah menyetujui proyek IKN itu, pemindahan IKN di Kalimantan dan saya akan mengutuk tempat itu," lanjut Panglima Pajaji. 

"Saya akan kutuk. Ingat saya tidak pernah menyetujui barang itu dan saya sampai dunia kiamat pun saya tidak pernah menyetujui pemindahan IKN di Kalimantan," lanjutnya. 

Panglima Pajaji menyebut, IKN hanyalah tempat yang akan dimanfaatkan oleh segelintir orang saja.

"Karena itu nantinya tangan-tangan penguasa garis keturunannya. Bukan untuk masyarakat kami yang ada di Kalimantan," ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahean memprediksi proyek IKN tidak akan tuntas dan akan mangkrak.

“IKN itu proyek yang hampir pasti tidak akan tuntas. Hanya akan sebatas simbolis saja dan akan mangkrak,” kata Ferdinand dalam akun X, Jumat, (15/3/2024).

Kegagalan proyek IKN kata dia karena persoalan persaingan teknologi global di bidang ekonomi dan kedaulatan.

“Karena tantangan ke depan bukan soal istana atau ibukota negara, tapi tentang persaingan teknologi global baik di bidang ekonomi dan teknologi kedaulatan tiap bangsa,” tandasnya. 

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita