Megawati Tetap Tak Bernyali Pecat Jokowi Meski Jadi Calon Kuat Ketum Golkar, Kenapa?

Megawati Tetap Tak Bernyali Pecat Jokowi Meski Jadi Calon Kuat Ketum Golkar, Kenapa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Megawati Tetap Tak Bernyali Pecat Jokowi Meski Jadi Calon Kuat Ketum Golkar, Kenapa?


GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tetap tidak bernyali memecat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari partainya meski menjadi calon kuat untuk menjabat ketua umum Partai Golkar.

Menurut Gigin, hal tersebut disebabkan karena bagi Megawati, jatah kursi di kabinet untuk PDIP di atas segalanya, sehingga Jokowi bisa melakukan apapun tanpa ada konsekuensi.

"Dan Megawati tetap gak bernyali memecatnya. Baginya jatah kursi kabinet di atas segalanya," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (12/3).

Untuk diketahui, Presiden Jokowi masuk dalam bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar bersama Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketum Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham buka-bukaan mengenai kontribusi besar Presiden Joko Widodo terhadap kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024.

Menurutnya, memang Jokowi selama ini sudah memberikan kontribusi besar terhadap Partai Golkar meskipun bukan sebagai kader. “Pak Jokowi diakui atau tidak diakui orang secara jujur bahwa kontribusi Pak Jokowi pada Pemilu 2004 ini besar dalam memenangkan Partai Golkar,” kata Idrus Marham, di Makassar, belum lama ini, dikutip dari fajar.co.id.

Dia menyebut naiknya perolehan suara Partai Golkar di Pemilu 2024 ini tidak terlepas dari kontribusi besar Jokowi. “Naiknya kursi Golkar, perolehan suara dari 85 yang diproyeksikan mungkin jadi 112, siapapun yang mau jujur dan tahu masalah pasti akan berkata peranannya Jokowi cukup besar,” ujar Mantan Menteri Sosial ini. 

Sehingga kata dia, Golkar sangat terbuka baik secara institusional maupun suasana kebatinan antara Golkar Jokowi ini sudah cukup bagus.

Hanya saja lanjut Idrus Marham, Jokowi saat ini masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan. 

“Kalau seandainya Pak Jokowi sudah tidak lagi menjadi kader PDIP dan mau masuk Golkar, saya katakan tadi bahwa Golkar sangat terbuka sebagai partai yang go public, partainya rakyat dan yang paling penting yang bisa berkontribusi terhadap kebesaran Golkar ke depan. Sehingga Golkar betul-betul menjadi penentu arah pembangunan bangsa menuju Indonesia 1945,” tandas Mantan Sekjen Golkar ini.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita