Dalam rekaman video itu, tampak wajah lansia tersebut menahan tangis. Dia lalu ditanya, hendak masak apa? Dia menjawab sedang memasak rumput untuk berbuka puasa.
"Kami harus bagaimana?," jawab lansia tersebut, saat si pewawancara dalam video itu nampak kaget karena rumput dimasak. Rumput tersebut adalah makanan hewan. Namun lansia tersebut menjawab balik,"hewan pun bahkan tak ingin memakan rumput ini."
Dalam rekaman itu, identitas lansia tersebut tidak disebutkan. Lansia tersebut menceritakan pada sehari sebelumnya dia meyajikan sepiring nasi untuk 30 anggota keluarga sebagai menu berbuka puasa. Nasi itu disajikan bersama daun thyme yang dibaluri minyak, tanpa lauk.
Rekaman video itu menyoroti kekurangan pasokan bahan makanan pokok di Gaza sudah di level yang sangat memprihatinkan. Jalur Gaza sampai berita ini diturunkan, masih berada dalam pengepungan total. Bantuan kemanusiaan yang masuk lewat pintu-pintu perbatasan bahkan dibatasi oleh Israel.
Lembaga-lembaga kemanusiaan internasional memperingatkan kelaparan sedang membunuh warga Gaza yang selamat dari gempuran bom. Sejumlah laporan mengungkap ada puluhan orang di Gaza yang meninggal karena menahan lapar.
Setidaknya 27 orang termasuk anak-anak dan lansia, meninggal karena gizi buruk di Jalur Gaza. Populasi di Jalur Gaza sekitar 2.3 juta jiwa, di mana sekitar 2 juta jiwa dari jumlah tersebut dalam kondisi kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel.
Perang Gaza berkecamuk setelah kelompok Hamas melancarkan serangan 7 Oktober 2023 yang diklaim menewaskan hampir 1.200 orang. Padahal jumlah korban tewas itu diyakini teas ditangan pasukan pertahanan Israel (IDF). Lebih dari 31.600 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Bukan hanya itu, 73.700 orang mengalami luka-luka. Insfrastruktur di Gaza juga mengalami kerusakan massal.
Sumber: tempo