Selain itu juga, bersumber dari investigasi Tempo, Rinny Budoyo mengatakan Jokowi memang ikut cawe-cawe dalam pembentukan kabinet Prabowo Subianto, dan juga ikut meminta jatah menteri.
"Jadi menurut berita di majalah Tempo ini, Pak Jokowi memang ikut cawe-cawe dalam pembentukan kabinet Pak Prabowo, Pak Jokowi ikut minta jatah menteri di kabinet mendatang," ucapnya.
"Pak Jokowi kabarnya minta jatah untuk menentukan nama Kapolri dan juga nama Jaksa Agung, ini dua jabatan terpenting dalam penegakan hukum di negara kita," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Rabu (27/3).
Sebelumnya, Jurnalis Senior Uni Lubis mengaku mendengar informasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan 4 orangnya kepada Prabowo Subianto untuk menempati posisi tertentu jika telah menjabat sebagai presiden, seperti Kapolri dan Jaksa Agung.
"Saya dengar informasi bahwa Presiden Jokowi menitipkan empat posisi. Yang satu, Kapolri. Kedua, Jaksa Agung. Ketiga, Mensesneg Pak Pratikno. Keempat, Pak Bahlil (Menteri Investasi)," ucapnya dalam Kanal YouTube Total Politik, dikutip dari medcom.id.
Uni mendengar informasi tersebut dengan disaksikan langsung oleh koleganya, jurnalis senior Bambang Harymurti. Namun dirinya tidak mengetahui apakah empat posisi itu akan diisi sesuai keinginan Jokowi.
"Posisi Kapolri, posisi Jaksa Agung, saya rasa itu penting ya, supaya nanti tidak ada masalah. Terus Mensesneg diharapkan tetap Pak Pratikno, kemudian Pak Bahlil," ungkap Uni.
Ia tidak mau membocorkan sumber informasinya, hanya menegaskan berasal dari lingkaran terdekat Prabowo. "Dari internal, dari very close 02. A1 lah," ujar Uni.
Sumber: populis