JK: Tidak Ada Partai Politik yang Didirikan jadi Oposisi, Kalah lalu Gabung Pemerintah Itu Biasa

JK: Tidak Ada Partai Politik yang Didirikan jadi Oposisi, Kalah lalu Gabung Pemerintah Itu Biasa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menjadi keynote speaker dalam acara Election Talk di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, Depok pada Kamis (7/3/2024). Dalam sambutannya, JK mengatakan semua partai politik didirikan dengan satu tujuan yakni menang dan meraih kekuasaan.

JK menggarisbawahi, dalam politik dan dalam kontestasi pemilu, semua partai politik itu cuma punya satu tujuan. Mereka ingin memiliki wewenang dan kekuasaan. "Tidak ada semua partai politik yang didirikan ingin menjadi oposisi," tutur JK.

Ia menilai bagi partai politik, oposisi merupakan sebuah kecelakaan. Karena tujuan dari partai politik, bagi JK, adalah berperan sebagai pemerintah. "Oposisi itu kecelakaan karena tidak menang. Ia jadi oposisi, ini kecelakaan," katanya.

"Untuk menyenangkan visi misi daripada partai, dia harus ada di pemerintahan, dia harus berada atau di DPR," ucap dia lagi.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, hal yang biasa jika partai politik selalu merapat pada pihak yang memenangkan kontestasi karena kebanyakan partai politik cenderung pragmatis.

"Banyak partai yang pragmatis, termasuk partai saya Golkar. Dulu kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi wakil presiden bukan didukung oleh Golkar, saya jalan sendiri. Tapi begitu menang kita, ah bergabung Golkar itu pula. Itu biasa saja politik itu," ujar JK.

Menurutnya, tidak ada yang salah apabila pemenang pemilu mengajak partai politik bergabung ke pemerintahan. Alasannya, pemerintahan bisa berjalan dengan baik, bila mayoritas partai di parlemen mendukung.

"Tanpa (mayoritas) di DPR, tidak ada yang bisa jalan. Kita ajukan kebijakan, di potong di DPR. Kita ajukan anggaran, ndak, diubah. Ah, itu juga menjadi masalah, karena itu (partai masuk koalisi pemerintah) jangan disalahkan," ucap JK.

Sumber: inilah.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita