Jelang Bulan Ramadan, Aktivis Muslim Kecam dan Razia Kurma Israel di Carrefour

Jelang Bulan Ramadan, Aktivis Muslim Kecam dan Razia Kurma Israel di Carrefour

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Jelang Bulan Ramadan, Aktivis Muslim Kecam dan Razia Kurma Israel di Carrefour


GELORA.CO -  Aktivis muslim Prancis gencar merazia supermarket yang menjual kurma Israel menjelang bulan Ramadhan.

Beberapa aktivis telah mendokumentasikan gerakan mereka dalam video yang diposting di media sosial sebagai kecaman terhadap supermarket, khususnya Carrefour.

Aktivis Perancis telah mendorong supermarket untuk memboikot semua produk pendudukan Israel, atau menambahkan tanda yang jelas untuk melabeli sumber produksinya sebagai produk Israel.

Salah satu aktivis memposting video di media sosial di mana dia bentrok secara verbal dengan salah satu karyawan yang bekerja di Carrefour setelah menemukan kurma produksi Israel di lorong Ramadhan untuk membeli barang.

" Beraninya kamu?" aktivis tersebut bertanya setelah menyerukan mereka untuk menjual, di bagian khusus ini, kurma yang diproduksi oleh pasukan pendudukan yang pasukannya telah memburu masyarakat Gaza seperti mereka berburu kelinci,” tegasnya. 

Aktivis tersebut, yang tidak menyerah sampai karyawan tersebut menghapus produk-produk pendudukan, menambahkan bahwa tindakan tersebut dianggap tidak menghormati setiap Muslim yang berbelanja di Carrefour.

Mendesak Carrefour untuk menghapus semua kurma produksi Israel dan menggantinya dengan kurma Aljazair.

Dalam kejadian serupa, seorang pelanggan Muslim menemukan kurma Medjoul di lorong Ramadhan di cabang Auchan dan kurma tersebut diberi label produk Aljazair. 

Hal ini mendorong wanita tersebut untuk menghubungi toko tersebut karena merek kurma tersebut adalah merek Israel dan bukan merek Aljazair.

Wanita tersebut lebih lanjut mendesak toko tersebut untuk "menghilangkan tanda-tanda yang menyesatkan”.

Ketika karyawan tersebut mencoba memberi tahu wanita tersebut bahwa keputusan tersebut bukan terserah mereka.

Pelanggan Muslim tersebut meminta untuk berbicara dengan orang yang bertanggung jawab dan menekankan bahwa dia tidak akan meninggalkan toko sebelum hal tersebut terjadi. 

Wanita tersebut lebih jauh mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk "menyesatkan konsumen" dengan memberikan informasi palsu, terutama di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza. 

Aktivis muslim akhirnya berhasil, karena karyawan tersebut tidak punya pilihan selain menulis "Israel" di tanda tersebut. 

Sementara itu Supermakin Lidl dikecam di Prancis karena menutupi produk Israel dengan memalsukan label di produknya.

Supermarket Lidl di Prancis mendapat kecaman pada bulan November karena mencoba menyamarkan produk dari "Israel" dengan memberi label pada produk seperti alpukat dan delima Israel sebagai produk asal Afrika atau Spanyol.

Pengguna memposting foto di X yang menampilkan produk dengan label asli dan yang ditambahkan oleh toko, menyebutnya sebagai "skandal di Lidl".

“ Seharusnya barang tersebut berasal dari Maroko sesuai dengan labelnya, namun setelah diteliti ternyata asal aslinya adalah Israel,” kata salah satu pengguna.

" Hal yang sama terjadi pada saya pagi ini di Lidl di Vallauris, alpukat dari Maroko pada label toko, dan pada alpukat, label Israe, Saya pikir ada banyak toko yang melakukan ini untuk menjual stok mereka,”@kata ibrahim hooper pada X.

Insiden serupa dilaporkan juga pernah terjadi sebelumnya di toko Auchan dan Carrefour.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita