Jadwal Puasa Ramadhan 2024 Dimulai Senin atau Selasa? Simak Hasil Sidang Isbat Kemenag

Jadwal Puasa Ramadhan 2024 Dimulai Senin atau Selasa? Simak Hasil Sidang Isbat Kemenag

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan awal puasa Ramadhan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024.

Pengumuman hasil sidang isbat oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menjadi momen yang ditunggu masyarakat.

Sebab dalam sidang isbat Kemenag akan diputuskan jadwal awal puasa Ramadhan 2024: apakah dimulai pada Senin, 11 Maret 2024 atau Selasa, 12 Maret 2024?

Adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan 2024 memang telah mengemuka belakangan ini.


Diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan, awal puasa Ramadhan 2024 akan dimulai pada Senin, 11 Maret 2024.

Keputusan ini diambil dari hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Muhammadiyah pun mengimbau warganya untuk berpuasa mulai Senin besok.

Sementara itu, berdasarkan perkiraan sejumlah pihak, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Satu di antaranya dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memperkirakan puasa Ramadhan 2024 dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024 atau selisih satu hari dengan Muhammadiyah.


Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin juga mengatakan, sidang isbat Kemenag akan menetapkan awal Ramadhan 1445 H pada keesokan harinya yaitu Selasa, 12 Maret 2024.

Pasalnya, posisi bulan sabit (hilal) pada Minggu, 10 Maret 2024 terlalu rendah dan sangat tipis sehingga hilal tidak akan tampak akibat cahaya senja yang masih kuat.


"Para perukyat akan mengatakan melaporkan hilal tidak terlihat," kata dia lewat video yang diunggah di YouTube, Selasa (5/3/2024).

Nah, dengan adanya perbedaan ini, maka hasil sidang isbat awal puasa Ramadhan 2024 dari Kemenag patut diketahui dan disimak oleh umat Islam.

Merujuk pada pelaksanaan sidang isbat tahun-tahun sebelumnya, pengumuman sidang isbat awal puasa Ramadhan dilakukan sekira pukul 19.00 WIB.


Tepatnya setelah tim Kemenag dan pihak terkait menggelar sidang isbat secara tertutup setelah Salat Magrib.

Sidang isbat untuk memutuskan awal Ramadhan 2024 menggunakan data hisab (informasi) dan hasil pengamatan hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

Pengumuman hasil sidang isbat Kemenag akan disiarkan oleh sejumlah media massa, termasuk Tribunnews.com dan media sosial Kemenag.

Inilah link live streaming untuk mengetahui hasil Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H atau 2024:

1. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

2. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

3. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

Mengapa Perlu Ada Sidang Isbat?
Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah sudah berlangsung sejak dekade 1950-an, meski sebagian sumber menyebut tahun 1962.

Lantas, mengapa Kemenag perlu menggelar sidang isbat?

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib menuturkan, sidang isbat penting dilakukan Kemenag karena Indonesia bukan negara agama dan negara sekuler.

Indonesia, kata dia, tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan.

Sidang isbat penting dilakukan karena ada banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia yang juga memiliki metode dan standar masing-masing dalam penetapan awal bulan Hijriyah.

Tidak jarang pandangan satu dengan lainnya berbeda, seiring dengan adanya perbedaan mazhab serta metode yang digunakan. Sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

"Sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan. Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujar Adib di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Adib menegaskan, peran pemerintah dalam proses sidang isbat adalah fasilitator ormas Islam dan para pihak untuk bermusyawarah.

Hasil sidang isbat kemudian diterbitkan dalam bentuk Keputusan Menteri Agama agar memiliki kekuatan hukum yang dapat dipedomani masyarakat.

"Sidang isbat mengingatkan kita semua akan pentingnya menyatukan langkah dalam menjalankan ibadah dan memperkuat hubungan bersama dengan Allah, dengan tetap mengedepankan toleransi dan sikap saling menghormati atas beragam keputusan yang ada," kata dia, dikutip dari kemenag.go.id

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita