GELORA.CO -Pemakaian bantuan operasional sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis hanya salah satu skema yang dipertimbangkan. Itu pun masih membutuhkan kajian mendalam.
"Dalam masa-masa seperti ini kita coba berbagai skema. Baik pembiayaan, menu, maupun lainnya," kata Gibran Rakabuming Raka.
Calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto itu menyampaikan hal tersebut di Balai Kota Solo kemarin (1/3) sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Adalah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang pertama menyampaikan wacana penggunaan BOS untuk program makan siang gratis yang idenya digulirkan oleh pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran itu.
Baca Juga: Simulasi Program, Siswa Mengaku Porsi Makan Siang Gratis Kebanyakan
Persisnya ketika dia menghadiri simulasi Program Makan Siang Gratis di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (29/2) lalu. Dalam simulasi itu, ada empat menu berbeda senilai Rp 15 ribu seperti gado-gado, ayam goreng, semur telur, dan siomay.
Airlangga yang juga ketua umum Golkar itu menyatakan bahwa dimungkinkan menggunakan BOS.
Sampai dengan kemarin, Gibran juga belum mau membeberkan mekanisme pembiayaan program yang memicu polemik tersebut. Wali kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo itu beralasan masih menunggu pengumuman resmi terkait Pilpres 2024 dari KPU.
Berbagai lembaga survei sudah menyebut Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 dalam satu putaran. Real count KPU juga menunjukkan demikian.
Gibran mengakui sejumlah opsi telah masuk pertimbangan, termasuk yang disampaikan Airlangga. Karena itu, pihaknya akan mulai menampung banyak masukan dari berbagai pihak agar program itu bisa berjalan dengan baik. ’’Setelah ini pastinya akan banyak masukan dari orang tua murid, dari murid dari guru,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Airlangga mengatakan bahwa simulasi Program Makan Siang Gratis di SMPN 2 Curug itu sebagai pijakan untuk belanja masalah. Meski belum resmi dinyatakan menang, program yang digagas paslon 02 itu perlu dipersiapkan agar lebih matang. Termasuk mekanisme jika menggunakan pembiayaan dari dana BOS.
"Kalau SMP, SD, kita relatif punya sistem plan-plan anggaran, salah satunya melalui BOS dan secara spesifik bisa dibuat," terang Airlangga.
Sumber: jawapos