Salah satu inisiator Jogja Melawan, Prof Muhammad Chirzin mengatakan, deklarasi Jogja Melawan juga digelar sebagai bentuk dukungan atas Kampus Menggugat.
“Sivitas akademika dari berbagai kampus juga mendukung. Kami dapat informasi UI dan UII juga bakal melalukan mimbar akademik menyikapi demokrasi yang kian terkoyak,” kata Muhammad Chirzin, Rabu, 13 Maret 2024.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengungkapkan, UI akan bersikap pada Kamis, 14 Maret 2024.
“Bahkan beberapa universitas se Jabodetabek berkumpul di UI untuk mendorong menegakan konstitusi, memulihkan paradaban berbangsa dan hak kewargaan,” katanya.
Sejumlah tokoh akan hadir dan memberikan orasi politiknya; antara lain Faizal Basri, Saiful Mujani, Bivitri Susanti, Titik Anggraini, Franz Magnis Suseno, dan lainnya. Acara digelar di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran UI Jakarta.
Peserta deklarasi Jogja Melawan lainnya, M Ilham Mukmin mengatakan, Kampus Menggugat memberi efek positif bagi kalangan sivitas akademika.
“Kampus UII juga membacakan sikap terkait kondisi demokrasi Indonesia yang saat ini dalam kondisi sekarat,” katanya.
Sivitas akademika UII Yogyakarta memandang bahwa demokrasi Indonesia dalam kondisi sekarat. Pemilihan umum hanya digunakan sebagai alat legitimasi kekuasaan dan dinasti politik yang diduga sarat kecurangan.
Atas kondisi ini, UII Yogyakarta memanggil mahasiswa, tenaga pendidik, dosen, dan alumni untuk hadir dalam Orasi dan Pembacaan Pernyataan Sikap UII: Selamatkan Demokrasi Indonesia. Acara digelar di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Sleman Yogyakarta pada Kamis, 14 Maret 2024, pukul 14.14 WIB.