Usut punya usut, pria bernama Addril (22 tahun), sukses membobol sistem keuangan KAI secara otodidak dari tayangan YouTube.
Bahkan, pemuda lulusan SMA di Depok itu mengaku, cuma butuh waktu dua hari untuk bisa mempelajari trik membobol kartu multi trip tersebut.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana menjelaskan, modus pelaku adalah dengan cara mengisi saldo top up kartu (KMT KAI Commuter) menggunakan aplikasi C-Access dan aplikasi HttpCanary dengan metode pembayaran melalui aplikasi Gopay.
"Jadi dia (tersangka) ini mengubah sistim aplikasi C-Access sehingga pembayaran atau tagihan administrasi hanya Rp 1 (satu rupiah) setiap top up. Nah pelaku ini mendapatkan saldo top up sebesar Rp12.414.998 dari 25 kali top up dengan pembayaran Rp 25 perak," katanya pada Senin, 4 Maret 2024.
Kombes Arya mengungkapkan, kasus pencurian saldo KRL ini terungkap setelah pihak PT KAI merasa curiga dengan kejanggalan transaksi dalam sistem keuangan mereka.
"Ini awalnya laporan PT KAI yang melihat kok saldonya tidak sesuai dengan apa yang diisikan, ada ketidak cocokan. Jadi mereka punya satu sistem yang melihat ada transaksi yang mencurigakan dalam data pengisian atau top up," katanya.
Sementara itu, Addril mengaku, dirinya baru kali ini melakukan aksi hacker. Ia tak menampik, sengaja mengincar KRL lantaran iseng alias gabut.
"Saya ini pecinta kereta, iseng aja, lagi pingin naik kereta biar gratis," katanya.
Addril mengaku, dirinya juga aktif mengunggah video tentang kereta di akun TikTok pribadinya.
Pemuda asal Cipayung Depok itu membantah, jika dirinya menjual sederet kartu yang telah di hack tersebut.
"Nggak, nggak ada yang saya jual. Ini cuma buat pribadi aja," katanya.
Saat ini polisi tengah mendalami kasus ini guna memastikan, ada tidaknya kasus kejahatan siber lain yang dilakukan tersangka.
Sumber: viva