GELORA.CO - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dituding tidak netral dalam Pemilu 2024.
Tudingan tersebut terungkap dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Bahlil dituding tidak netral lantaran mendampingi calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka ke Papua beberapa waktu lalu.
Menanggapi tudingan itu, Bahlil mengaku tak tahu letak kesalahan saat dirinya mendampingi Gibran ke Papua.
"Emang enggak boleh aku dampingi Mas Gibran? Emang aku apa namanya dampingi Mas Gibran, kenapa? Ada masalah di mana?" kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024).
Bahlil menjelaskan bahwa dirinya telah mengajukan cuti untuk menemani Gibran ke Papua.
Di sisi lain soal permintaan untuk hadir ke MK oleh kubu Anies-Cak Imin, Bahlil mengaku baru mendengar.
"Belum tahu. Saya lihat aspek hukumnya dulu kan. Aku enggak tahu itu urusan itu," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Bambang Widjojanto menyebutkan sejumlah menteri yang diduga membantu dalam pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024, salah satunya Bahlil.
"Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendampingi Gibran kampanye di Papua pada hari Jumat, 26 Januari, selain itu Bahlil juga mendirikan gerakan relawan untuk mendukung paslon 02," ujar Bambang di Gedung MK, Rabu (27/3/2024).
Diketahui, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Gibran memiliki concern serta cinta yang tulus terhadap tanah Papua.
Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato dalam acara konsolidasi partai Koalisi Indonesia Maju dan relawan Prabowo-Gibran di GOR Jayapura, Jumat 26 Januari 2024.
"Mas Gibran punya concern dan cinta yang tulus kepada tanah papua dan seluruh rakyat papua, dimana Mas Gibran mengatakan kepada saya 'Mas Bahlil ndak boleh kita membangun Indonesia hanya dari Jawa saja,' jura harus membangun Indonesia dari Aceh sampai Papua," kata Bahlil.
Bahlil juga mengingatkan warga Papua bahwa Presiden Joko Widodo adalah presiden yang paling banyak datang dan membantu tanah Papua, karenanya memilih Gibran sebagai wujud keberlanjutan adalah wujud kecintaan pada Presiden Jokowi.
"Presiden siapa yang paling banyak membantu Papua? Jokowi. Presiden yang membenarkan kampung-kampung di Papua? Jokowi. Presiden yang menambahkan provinsi di Papua? Jokowi. Jadi kalau sudah Pak Jokowi yang membangun kita, Mas Gibran ini Putra sulung dari Pak Jokowi," tegas Bahlil disambut riuh tepuk tangan pendukung yang hadir.
Sumber: tvOne