Hal ini Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu sampaikan saat Live TikTok pada Sabtu (2/3/24) malam.
Anies awalnya ditanya oleh warganet yang menonton livenya mengenai apakah pernah kecewa dengan segala hal kabar miring tentang dirinya.
“Abah pernah kecewa dengan orang yang sering bunuh karakter abah? Bagaimana cara mengatasinya supaya tidak dendam,” tanya penonton lewat komentar yang dibaca ulang Anies.
Menjawab hal tersebut, Anies mengaku tak terlalu khawatir jika ada upaya pembunuhan karakter kepadanya.
Anies tidak takut karena menurutnya apa yang selama ini dia sampaikan dan tunjukkan adalah karakter asli yang tak dibuat-buat.
“Saya sering bilang nggak terlalu khawatir dengan orang yang bunuh karakter, kenapa ya karena karakter yang ada adalah yang asli,” ungkapnya.
“Yang asli tidak bisa dibunuh,” tegasnya.
Sebaliknya, menurut Anies, jika apa yang ditunjukkan dan dilakukan hanya polesan belaka bukan original, maka hal tersebut tak akan bertahan lama.
“Kalau pencitraan yang sifatnya artificial kemudian karakternya bukan cerminan karakter pribadi tetapi lebih ke rekayasa media itu bisa dimatikan. Tapi kalau karakternya otentik memang aslinya itu tidak akan pernah bisa dimatikan,” jelasnya.
Dalam live tersebut Anies juga menanggapi respons dari warganet lainnya salah satunya soal banjir di DKI Jakarta pasca dirinya tak lagi menjabat di DKI 1.
“Bah Jakarta banjir tapi pada diem saja,” ungkap Warganet yang komentarnya dibacakan ulang oleh Anies.
“Abah kenapa Jakarta banjir lagi?” tambahnya.
Anies berharap titik banjir yang ada di Jakarta berkurang seiring waktu. Ia menegaskan perlunya manajemen yang baik dari seorang pemimpin agar masalah banjir tidak kian membesar dampaknya.
“Kita ingin Jakarta makin sedikit titik banjir, yaitu perlu manajemen harus ada manajemen targetnya, harus ada ruang lingkup kegiatannya sehingga air bisa dikendalikan,” jelas Anies.
“Ya harus dikelola dengan benar harus ada Key Performance Indeks (KPI) kalau pengelolaan banjir itu supaya bisa terkendali dengan baik,” tambahnya.
Sumber: wartaekonomi